Ahad 10 Jan 2021 01:18 WIB

Lawan Roma Jadi Acuan Seberapa Besar Ambisi Inter Milan

Inter Milan melawat ke markas AS Roma pada pekan ke-17 Serie A.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Andri Saubani
Pelatih Inter Milan, Antonio Conte.
Foto: EPA-EFE/JuanJo Martin
Pelatih Inter Milan, Antonio Conte.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sebuah bigmatch terjadi pada giornata ke-17 Serie A musim 2020/21. AS Roma bertemu Inter Milan.

Duel tersebut berlangsung di Stadion Olimpico, markas Roma. Tepatnya pada Ahad (10/1) malam WIB.

Baca Juga

Pelatih kubu tamu, Antonio Conte bereaksi jelang grande partita ini. Conte menunjukkan sikap respek pada I Lupi.

Sama seperti Inter, Roma, menurutnya, juga menjadi penantang scudetto. Atau minimal berjuang meraih tiket Liga Champions.

"Karena itu kami akan mengukur ambisi kami, melawan tim Roma yang sangat kuat ini," kata Conte dalam konferensi pers, dikutip dari Fooball Italia.

Nerazzurri baru saja mengalami kekalahan dari Sampdoria. Rentetan delapan kemenangan beruntun La Beneamata terhenti di Luigi Ferraris.

Meski demikian, skuat biru hitam masih menghuni tangga kedua klasemen sementara Liga Italia. Dengan mengantongi 37 poin, Romelu Lukaku dan rekan-rekan unggul tiga angka atas La Magica di peringkat ketiga.

Sesama tim papan atas, bertempur di Olimpico. Khusus di Serie A, setelah meladeni ketangguhan AS Roma, selanjutnya Inter Milan bertemu Juventus.

Conte antusias menatap rentetan jadwal sulit ini. Satu-satu per satu lawan berkelas, menanti mereka.

"Hal yang sama berlaku untuk pertandingan mendatang melawan Juve. Kami ingin mengukur ambisi kami dengan tindakan, bukan dengan kata-kata," ujarnya menegaskan.

Belakangan allenatore kelahiran Lecce itu sering menampakkan kekesalan. Pemain seperti Arturo Vidal jadi sasaran amukan Conte.

Namun, sang arsitek merasa itu hal wajar. Ia selalu mengkritisi siapa pun, secara langsung.

"Terkadang saya bersikap lembut kepada pemain saya, tetapi tak jarang saya keras. Itu semua demi kebaikan mereka," tutur Conte.

Apa pun itu, Vidal dan rekan-rekan berpeluang besar menjadi jawara negeri spaghetti musim ini. Itu karena elit kota mode tersebut, hanya fokus pada ranah domestik.

Inter Milan sudah tersingkir dari Liga Champions. Sementara para rival, masih berbagi konsentrasi dengan urusan di benua biru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement