Selasa 05 Jan 2021 19:08 WIB

Ketua MUI Sebut Pemeriksaan Vaksin Sinovac Telah Tuntas

Komisi Fatwa MUI akan melaksanakan sidang pleno komisi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Ketua MUI Sebut Pemeriksaan Vaksin Sinovac Telah Tuntas. Petugas mengangkut vaksin COVID-19 setibanya di Bandar Udara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (5/1/2021). Sebanyak 20.400 dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Kendari untuk didistribusikan ke Dinas Kesehatan di 17 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara.
Foto: Antara/Jojon
Ketua MUI Sebut Pemeriksaan Vaksin Sinovac Telah Tuntas. Petugas mengangkut vaksin COVID-19 setibanya di Bandar Udara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (5/1/2021). Sebanyak 20.400 dosis vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Kendari untuk didistribusikan ke Dinas Kesehatan di 17 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa dan Urusan Halal Asrorun Niam Sholeh menyatakan para auditor halal MUI telah tuntas melaksanakan audit lapangan terhadap vaksin Sinovac asal China. Audit lapangan ini dilakukan hingga ke Beijing, China.

"Alhamdulillah, hari ini, Selasa (5/1) tim auditor MUI telah menuntaskan pelaksanaan audit lapangan terhadap vaksin Sinovac, mulai darii perusahaan Sinovac di Beijing dan yang terakhir, di Biofarma Bandung. Pelaksanaan audit lapangan dilanjutkan dengan diskusi pendalaman dengan direksi dan tim, berakhir pukul 15.45 WIBI," kata Niam dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (5/1).

Baca Juga

Selain itu, dokumen yang dibutuhkan oleh tim auditor guna menuntaskan kajian, juga sudah diterima hari ini dari Sinovac. Dokumen tersebut diterima sekitar pukul 14.30 WIB via surat elektronik.

"Dalam kesempatan pertama, tim auditor akan merampungkan kajiannya dan akan dilaporkan ke dalam sidang Komisi Fatwa," ujarnya.

Setelah itu, Niam melanjutkan, Komisi Fatwa MUI akan melaksanakan sidang pleno komisi untuk membahas aspek syar'i setelah menerima laporan, penjelasan, dan pendalaman dengan tim auditor. Sebelumnya, Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Muti Arintawati menuturkan masih ada sedikit informasi yang harus disampaikan oleh produsen vaksin Sinovac dari China.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement