Senin 04 Jan 2021 10:13 WIB

SDN 26 Air Tawar Timur Padang Mulai Gelar Belajar Tatap Muka

Untuk pekan pertama belajar tatap muka hanya untuk kelas 6 SDN Air Tawar Timur

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Murid SD mengikuti simulasi belajar tatap muka
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Murid SD mengikuti simulasi belajar tatap muka

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Kepala Sekolah SDN Air Tawar Timur Kota Padang Arni mengatakan pihaknya hari ini, Senin (4/1) sudah menggelar sekolah tatap muka. Untuk pekan pertama ini, mereka hanya membuka sekolah tatap muka untuk kelas 6 saja.

"Pekan pertama ini karena masih percobaan, kelas 6 saja dulu," kata Arni.

Untuk pekan kedua, sekolah tatap muka akan dibuka untuk kelas 3,4,5 dan 6. Baru di pekan ketiga, sekolah dibuka untuk seluruh kelas yaitu kelas 1-6. Skenario sekolah tatap muka ini, setiap kelas hanya diisi setengah dari keseluruhan murid. Misal satu kelas berisi 28 orang, dibagi menjadi shift A dan shift B. Masing-masing shift berisi 14 orang. Ketika shift pertama belajar di sekolah pada hari Senin, Selasa, Rabu, shift B lanjut belajar daring di rumah. Kemudian pada hari Kamis, Jumat, Sabtu shift B belajar di sekolah dan shift A lanjut daring.

Belajar di sekolah dimulai sejak pukul 8.00 WIB dan pulang pukul 10.00 WIB. Masing-masing murid harus diantar dan dijemput orang tua. Masing-masing murid harus memakai masker dan dibekali makanan oleh orang tua dari rumah karena kantin di sekolah belum dibuka.

Begitu sampai di sekolah, setiap murid diharuskan cuci tangan dan melewati pemeriksaan suhu. Di dalam kelas, siswa harus duduk di bangku yang sudah diatur oleh guru dan petugas sekolah.

"Sejauh ini tidak ada keberatan dari orang tua murid untuk sekolah tatap muka dimulai kembali. Kami juga sudah ada perjanjian juga dengan komite sekolah," ujar Arni.

Salah satu orang tua murid SD N 26 Air Tawar Timur, Meri mengaku memang sudah lama berharap sekolah tatap muka lagi. Arni memiliki anak yang masih duduk di bangku kelas 1. Selama belajar daring, Arni mengaku kewalahan karena ia juga tidak paham pelajaran untuk mendampingi anaknya.

"Kalau belajar di rumah, ya begitu, saya juga tidak paham mau ajarkan apa kepada anak. Tidak apa-apa sekolah buka lagi. Yang penting jaga kesehatan," ucap Arni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement