Jumat 01 Jan 2021 16:11 WIB

Anjuran Berangkat Haji Membawa Bekal dan Takwa

Sebagian orang melakukan perjalanan haji tanpa membawa bekal.

Anjuran Berangkat Haji Membawa Bekal dan Takwa (ilustrasi).
Foto: Saudi Gazette
Anjuran Berangkat Haji Membawa Bekal dan Takwa (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Ibadah haji merupakan ibadah yang paling banyak bekalnya (biaya) dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya. Namun Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 197 menegaskan sebaik-baiknya bekal adalah takwa. "Dan apabila kamu pergi haji berbekallah, sungguh nya sebaik-baik bekal adalah takwa."

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandahlawi Rah.a mengatakan, di dalam ayat 197 ini Allah SWT menunjukkan sesuatu yang paling penting dan utama. Untuk itu, hendaknya seseorang yang melakukan perjalanan haji membawa serta perbekalannya. 

"Tidak Setiap orang mampu menaikkan haji dengan bertawakal semata-mata," kata Syekh Muhammad Zakarriya dalam kitabnya Fadhilah Haji.

Di dalam hadis banyak disebutkan bahwa sebagian orang pergi haji tanpa membawa bekal dan mereka mengatakan bahwa mereka adalah orang yang bertawakal. 

 

"Kemudian sesampainya di sana, mereka meminta-minta kepada manusia. Karena berkenaan inilah ayat suci di atas diturunkan," katanya.

Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa sebagian orang melakukan perjalanan haji tanpa membawa bekal dan mereka mengatakan, "Bila kita bermaksud menaikkan haji, apakah Allah SWT tidak akan memberi kami makan?"

Karena perkara itulah ayat di atas diturunkan. Yakni bawalah bekal bersamamu. Dan sebaik-baik bekal adalah sesuatu yang menghalangi kamu dari minta minta kepada orang lain.

Di sini kata Syekh Muhammad Zakarriya ada suatu perkara penting yang patut dipikirkan, yaitu bahwa tawakal adalah sifat yang tinggi, utama, dan mulia. Tetapi tawakal bukan merupakan sesuatu yang hanya ada di lidah, tetapi tawakal adalah sifat hati. Barang siapa yang hatinya penuh dengan ketenangan sehingga ia lebih percaya dengan apa yang ada di dalam Khazanah Allah SWT daripada dengan uang yang ada di kantongnya, maka ia patut untuk bertawakal. 

"Dan barangsiapa yang belum sampai ke tingkat ini tidaklah patut baginya untuk melakukan perjalanan haji dengan tawakal," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement