Ahad 27 Dec 2020 20:43 WIB

Pelempar Molotov ke Masjid Disebut Idap Gangguan Jiwa

Anak pelaku mengatakan bapaknya alami gangguan jiwa lebih dari 10 tahun.

Rep: Febryan. A/ Red: Karta Raharja Ucu
bom molotov ilustrasi
Foto: republika.co.id
bom molotov ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak pelaku pelemparan bom molotov ke Masjid Al-Istiqomah, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (26/12) malam, mengatakan bapaknya mengidap gangguan jiwa. Padahal saat ditangkap, pelaku berinisial D (56 tahun) itu menurut pengurus masjid tampak cukup waras.

Bendahara DKM Masjid Al Istiqomah, Saefullah, mengatakan, ia bertemu anak pelaku di Mapolsek Cengkareng dan di Mapolres Jakarta Barat. "Kata anaknya kurang lebih 10 tahun dia gangguan jiwa. Katanya lagi dia sempat telanjang di Bundaran Kemal. Anaknya bilang dia juga sempat dirawat di rumah sakit jiwa, tapi suratnya tidak bisa tunjukkan," kata Saefullah di Jalan Kamal Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, Ahad (27/12).

Baca Juga

Saefullah mengatakan, saat ditangkap usai melempar bom molotov itu pelaku tampak cukup waras. Namun, pelaku mulai berbicara tak beraturan ketika ditanya pengurus masjid di dalam sekretariat.

Baca Juga: Masjid Dilempar Bom Molotov, Ini Imbauan MUI

Namun demikian, kata Saefullah, pelaku saat diinterogasi sempat mengakui pelemparan bom molotov itu adalah perbuatannya. "Dia mengakui 'ya itu inisiatif saya sendiri'," kata Saefullah.

Sekretaris DKM masjid, Zainal Abidin, juga menyampaikan hal serupa. Ketika pengurus masjid dan jamaah hendak menangkap, pelaku merasa emosi. Namun, ketika ditanya di dalam ruang sekretariat, pelaku mulai grogi.

"Jadi kayak psikisnya (berubah) gimana. Udah mulai ngaco segala omongan dia," kata Zainal.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement