Sabtu 26 Dec 2020 18:55 WIB

Ketua Pemuda Muhammadiyah Bicara Soal Kapolri Baru

Pergantian pucuk pimpinan Polri semakin ke sini semakin hangat

Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah saat menghadiri kegiatan gugus tugas penanganan covid-19.
Foto: Dok. Muh
Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah saat menghadiri kegiatan gugus tugas penanganan covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sandro Andriawan berharap Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang baru mampu mengemban tugas dengan baik. Penghuni kursi Tri Brata 1 (TB1) memang tak lama lagi segera berganti mengingat Kapolri saat ini, Jenderal Idham Azis akan pensiun pada awal Februari tahun depan.

Ia mengatakan, Polri sebagai institusi yang memiliki tanggung jawab menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara, memiliki tantangan yang sangat kompleks. 

Terlebih, kata dia, saat ini kelompok radikal ekstrem tanpa segan menunjukkan pembangkangan ketertiban umum, ini membutuhkan penanganan yang komprehensif dari institusi kepolisian.

Masih menurut dia, untuk menghadapi dinamika yang terjadi saat ini, utamanya terkait terorisme, sosok yang paham mengenai penanganan radikalisme pun dinilainya cocok untuk memimpin Polri.

"Menghadapi kelompok radikal intoleran dengan berbagai jaringannya tentu membutuhkan pengalaman," kata Sandro di Jakarta, Sabtu (26/12).

Tantangan lain yang tidak kalah penting, selain menyelesaikan berbagai masalah kamtibmas, kata dia, Polri juga sangat perlu menunjukkan wajah sipilnya yang humanis dalam hal membangun hubungan dengan masyarakat dan komunikasi yang efektif.

Soal kandidat, saat ini, ada nama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar yang dalam beberapa bulan terakhir memimpin badan yang fokus terhadap aspek deradikalisasi tersebut. Dua nama kandidat lain yang hangat dibicarakan adalah Wakapolri Komjen Gatot Edi. Ia adalah alumni Akpol 88 A, kelahiran 28 Juni 1965, masa dinas 30 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Metro Jaya. Bersama Boy, ia termasuk perwira tinggi senior saat ini. Kemudian, ada Komjen Sigit Listyo. Ia adalah alumni akpol 1991, sosok kelahiran 5 Mei 1968 ini pernah menjadi Kapolda Banten.

"Komjen Boy Rafli Amar dengan pengalaman mumpuni dalam bidang reserse dan antiteror, bahkan terlibat langsung dalam penanganan kasus bom Bali yang merupakan jaringan teroris internasional, tentu sangat familiar dengan perkembangan kondisi kekinian, apalagi saat ini sedang mengemban tugas sebagai kepala BNPT RI," kata Sandro.

Ia berharap Polri akan dikenal humanis bersama Boy yang mantan Kadiv Humas Polri ini.

"Dia memiliki kemampuan dalam bidang komunikasi. Selain merupakan Doktor Ilmu Komunikasi lulusan UNPAD, Boy juga berpengalaman sebagai Kepala Divisi Humas Polri," kata Sandro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement