Kamis 24 Dec 2020 15:48 WIB

Mentan Syahrul Dorong Kolaborasi Lintas Organisasi Pertanian

Kementan tak bisa bergerak sendiri dan harus bersama menghadapi tantangan

Mentan Syahrul Yasim Limpo saat memberikan sambutan pada Munas Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) secara virtual, Rabu (23/12).
Foto: Kementan
Mentan Syahrul Yasim Limpo saat memberikan sambutan pada Munas Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) secara virtual, Rabu (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong seluruh organisasi pertanian nasional untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik dengan memenuhi kebutuhan pangan berkelanjutan. Hal ini disampaikan Mentan saat memberikan sambutan pada Munas Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) secara virtual, Rabu (23/12) lalu.

"Saya mendukung hadirnya organisasi yang lebih harmonis dan berjalan baik, dengan visi menghadirkan kemajuan bagi bangsa melalui pertanian," katanya seperti dalam siaran pers, Kamis (24/12).

Baca Juga

Menurut Mentan, kontribusi PISPI sejauh ini sangatlah besar, terutama dalam memberikan rekomendasi pada perkembangan pertanian modern. Terlebih PISPI juga sering memberi masukan terkait pertanian holistik, komprehensif dan terintegrasi satu dengan yang lainnya.

"Kementerian tidak bisa bergerak sendiri, dan kita harus bersama-sama menghadapi tantangan dari waktu ke waktu sesuai perkembangan dan kemajuan era yang ada. Saya berharap Munas ini menjadi konsolidasi bagi kita semua," katanya.

photo
Mentan Syahrul Yasim Limpo saat memberikan sambutan pada Munas Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) secara virtual, Rabu (23/12). - (Kementan)

Sementara itu, Ketua Umum PISPI Sunarso menyampaikan terima kasih atas masukan dan dukungan yang diberikan Mentan Syahrul. Terkait masukan Mentan, Sunarso siap berkolaborasi memajukan sektor pertanian yang kreatif, inovatif, visioner dan integratif. Terlebih lagi saat ini banyak lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi lahan properti dan kawasan industri.

"Harus dilakukan proses strategi jangka panjang hingga 50 tahun ke depan karena permasalahan pertanian akan terus berkembang. Untuk itu dibutuhkan pemecahan masalah yang visioner dan konsistensi kebijakan, sehingga kita tidak selalu menghadapi masalah yang sama," katanya.

Sunarso menambahkan, pembangunan pertanian yang integratif adalah pembangunan pertanian yang tidak bisa diserahkan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) saja, namun juga harus menjadi gerakan masif yang dikerjakan secara lintas sektoral.

"Para sarjana pertanian, petani, bahkan Kementerian sesungguhnya tidak bisa menyelesaikan masalah pertanian sendiri. Masalah pertanian itu harus diselesaikan oleh semua elemen dengan mengesampingkan ego sektoral," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement