Rabu 23 Dec 2020 10:39 WIB

PDIP: Warga Surabaya Bangga Risma Menjabat Mensos

Menurut PDIP, Risma telah dianggap ibu bagi arek-arek Surabaya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) memaparkan proses pembangunan Pasar Turi Surabaya saat rapat dengar pendapat dengan Panja Penegakan Hukum Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2016). Presiden Joko Widodo menugaskan Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial.
Foto: Yudhi Mahatma/ANTARA
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) memaparkan proses pembangunan Pasar Turi Surabaya saat rapat dengar pendapat dengan Panja Penegakan Hukum Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2016). Presiden Joko Widodo menugaskan Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya Adi Sutarwijono menilai, Wali Kota Tri Rismaharini yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) merupakan kebanggaan tersendiri bagi warga Ibukota Provinsi Jawa Timur ini. Hari ini, Risma telah resmi dilantik menjadi mensos oleh Presiden Joko Widodo.

"Tentu ini menjadi kebanggaan bagi warga Surabaya karena Bu Risma telah dianggap ibu atau emak bagi Arek-Arek Surabaya," kata Adi di Surabaya, Rabu (23/12).

Baca Juga

Menurut dia, selama 10 tahun menjadi Wali Kota Surabaya, Risma tercatat kaya akan rekam jejak dengan berbagai inovasi kebijakan yang dinikmati warga Surabaya. Seperti halnya program pemberian paket makanan setiap hari bagi warga usia lanjut, warga disabilitas dan anak-anak yatim piatu.

Risma juga berhasil melakukan pendataan warga kurang mampu melalui basis data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dengan basis data itu, warga dapat menikmati berbagai intervensi kebijakan di bidang kesehatan, pendidikan, dan program sosial lain.

Tidak hanya itu, kata Adi, Risma punya rekam jejak yang panjang dalam membawa nama Surabaya harum di berbagai forum nasional dan di tingkat dunia. Keberhasilan memperkuat pembangunan Surabaya, yang maju dan humanis, telah sering diprensentasikan Risma di forum-forum internasional, di hadapan pemimpin dunia.

"Ibu Risma terbukti tangguh memimpin Surabaya menghadapi pandemi Covid-19, sehingga situasi Surabaya semakin membaik," katanya.

Adi juga mengatakan, Risma juga tipe pemimpin yang sering blusukan, bertemu langsung dengan warga, dan melihat situasi di masyarakat dari fakta-fakta yang ditemui di lapangan. Perjumpaan ini yang sering melahirkan kebijakan Risma yang berempati terhadap persoalan rakyat.

Ia percaya penugasan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Risma sebagai kader partai, di antaranya didasari berbagai rekam jejak yang kuat disertai inovasi selama memimpin Surabaya.

"Sekali lagi, saya sampaikan selamat bertugas Ibu Risma di tempat pengabdian baru untuk masyarakat dan negara Indonesia," ujarnya.

Risma kemarin berterima kasih kepada warganya di Surabaya. Menurut Risma, tanpa adanya dukungan seluruh masyarakat, pembangunan di Kota Surabaya tak bisa maju pesat seperti sekarang ini, hingga diakui seluruh dunia.

"Pertama saya terima kasih kepada warga Surabaya, selama 10 tahun bersama saya membangun Kota Surabaya. Sehingga Surabaya bukan hanya diakui di Indonesia tapi juga di dunia. Kedua juga data-data membuktikan bahwa warga Surabaya lebih sejahtera," kata Risma saat dihubungi awak media Surabaya melalui video call.

Meski ke depan ia tak lagi menjabat Wali Kota Surabaya dan lebih banyak tinggal di Jakarta, Risma mengaku tak akan pernah bisa melupakan warga Surabaya. "Saya tetap Arek Suroboyo ya. Jadi saya tidak akan melupakan warga Surabaya yang saya benar-benar cintai," kata dia.

photo
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (ilustrasi) - (republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement