Kamis 17 Dec 2020 07:09 WIB

Cara Allah Meneguhkan Ibrahim Menyeru Manusia Berhaji

Ibrahim menyeru untuk menunaikan ibadah haji

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Subarkah
Jamaah dengan jumlah terbatas melaksanakan shalat dengan menjaga jarak di Masjidil Haram, Makkah.
Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters
Jamaah dengan jumlah terbatas melaksanakan shalat dengan menjaga jarak di Masjidil Haram, Makkah.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Ritual ibadah haji diserukan pertama oleh Nabi Ibrahim as. atas perintah Allah SWT dan perintah ini dibadikan dalam surah al-Hajj ayat 27. Di antara rangkain haji lari-lari kecil antara Safa dam Marwah (Sa'i) juga diawali oleh istrinya Hajar.

Atas perintah itulah Nabi Ibrahim berseru naik ke atas bukit dan berkata:

"Wahai sekalian jamaah haji, Allah telah mengaruniai dan menunjukkan keimanan kepada kalian. Allah menyeru kepada kalian untuk pergi menuju Baitullah dalam rangka menunaikan ibadah haji."

Seruan ini setelah Nabi Ibrahim membangun kembali Baitullah. Awalnya Ibrahim ragu melaksanakan perintah Allah untuk menyerukan itu karena suaranya tidak akan mempau menjangkau luasnya alam semesta.

"Wahai tuhan, bagaimana suara aku akan sampai kepada mereka?"

Namun, Allah SWT menenangkan hambanya itu untuk tetap berseru meski suara Ibrahim tak akan menjangkau umat manusia di dunia. "Setelah, akulah yang akan menyampaikannya." 

Ibrahim itu pun naik ke atas bukit Abu Qubais dan berseru:

 

"Wahai sekalian manusia Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kalian untuk melakukan haji di Baitullah ini agar kalian memperoleh ganjaran surga dan menyelamatkan kalian dari azab api neraka titik oleh karena itu kau melaksanakan ibadah haji."

 

Abu Thalhah Muhammad Yunus Abdussttar dalam kitabnya "Kaifa Tastafidumi min al-Haramain asy-Syarifain Ayyuha az-Zair wa al-Muqim Ahwal an-Nabi fi al-Hajj" mengisahkan, kaum pria yang memiliki iman yang kokoh dan kaum wanita yang dirahmati pun menjawab seruan itu dengan berkata.

 

"Hamba memenuhi seruan-Mu. Ya Allah hamba memenuhi seruan-Mu."

 

Siapa yang menyambut seruan tersebut pada hari itu, kata Abu Thalhah maka dia melaksanakan haji sesuai dengan sambutannya terhadap seruan itu. Ketika dia menyambutnya satu kali, maka haji yang dilakukan pun hanya sekal. Jika dia menyambutnya dua kali, maka ibadah haji yang dilakukan nya pun dua kali. 

 

"Kalian telah menjawab seruan Tuhan dan nenek moyang kalian wahai sekalian jamaah haji. Ketentraman dan kebahagiaan semoga dilimpahkan atas kalian selama berada di tanah suci," katanya.

 

Untuk itu hendaknya kata Abu Thalhah kalian tidak disibukkan oleh hal-hal sepele. Beramalah sesuai dengan tujuan dari kedatangan kalian. "Kalian telah mengeluarkan banyak biaya meninggalkan keluarga dan bangsa di jalan Allah untuk menuju tanah suci," katanya.

 

Mungkin di antara kalian ada yang tidak akan kembali lagi ke tanah haram untuk kedua kalinya. Oleh karena itu kalian harus benar-benar memanfaatkan ibadah haji untuk sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat kalian.

 

Rasulullah SAW bersabda tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah dan tidak ada amal yang paling dicintai olehnya selain 10 hari di musim Haji titik oleh karena itu perbanyaklah bertahlil, takbir dan tahmid di dalamnya."(HR Imam Ahmad)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement