Senin 14 Dec 2020 17:17 WIB

Banjir di Gresik Meluas, Ratusan Desa Terendam

Banjir di Kabupaten Gresik terjadi akibat luapan Kali Lamong setelah hujan deras.

Banjir di Gresik Meluas, Ratusan Desa Terendam. Warga duduk di samping jalan yang tergenang banjir di Dusun Nyanyat, Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Senin (14/12/2020). Banjir itu akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Banjir di Gresik Meluas, Ratusan Desa Terendam. Warga duduk di samping jalan yang tergenang banjir di Dusun Nyanyat, Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Senin (14/12/2020). Banjir itu akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Banjir yang menggenangi ratusan desa di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, meluas ke tiga kecamatan, Senin (14/12). Kecamatan tersebut adalah Balongpanggang, Benjeng, serta Cerme.

Banjir mengakibatkan seorang gadis bernama Nafisah (12 tahun), asal Desa Kedungrukem ditemukan tewas. Ia awalnya dilaporkan hilang terseret arus deras.

Baca Juga

Kapolsek Benjeng, AKP Lukman Hadi mengatakan sejak adanya laporan hilang, sejumlah petugas langsung melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian. Korban terseret arus di Dusun Ngablak, Kedungrukem.

"Setelah mendapat laporan pada Ahad (13/12) kami melakukan penyisiran, namun belum menemukan hasil. Tadi pagi, dilaporkan korban sudah ditemukan sehingga kami langsung melakukan evakuasi," katanya kepada wartawan.

Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dalam kondisi berpakaian lengkap dan langsung diserahkan kepada kedua orang tuanya. Di Kecamatan Balongpanggang, banjir menggenangi 12 desa, di antaranya Ngampel, Dapet, Sekarputih, Wotansari, Tenggor, Jombang, Tanahlandeana, Desa Banjaragung, dengan mengenangi ratusan rumah dengan ketinggian air 10 sampai 20 cm.

Di Kecamatan Benjeng, banjir menggenangi sejumlah desa, di antaranya Balongmojo, Sedapurklagen, Delik Sumber, Kedungrukem, Munggugianti, Kali Padang, dan Desa Bulurejo. Banjir menggenangi ratusan rumah, sawah serta akses jalan desa.

Untuk Kecamatan Cerme, desa yang tergenang, di antaranya Dadapkuning, Sukoanyar, Ngembung serta Desa Dungus. Banjir membuat jalan poros desa tergenang setinggi 10 sampi 20 cm dan lima hektare persawahan tergenang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik Tarso Sugito mengaku masih melakukan koordinasi dengan muspika dan aparat desa, untuk melakukan monitoring perkembangan banjir, memantau luapan Kali Lamong, serta berkoordinasi untuk pendirian posko dan dapur umum. Sebelumnya, banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Gresik terjadi akibat luapan Kali Lamong setelah hujan deras melanda beberapa wilayah sekitar Gresik, seperti Mojokerto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement