Senin 14 Dec 2020 15:18 WIB

Banjir dan Longsor Landa Cilacap Barat

Selain banjir di dataran rendah, longsor dan tanah bergerak terjadi di dataran tinggi

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah warga korban banjir membangun tenda darurat di atas tanggul sungai di Desa Gentasari, Kroya, Cilacap, Jateng, Kamis (19/11/2020). Sejumlah 305 warga Grumbul Karag, Desa Gentasari, Kroya, Cilacap, memilih membuat tenda darurat untuk mengungsi di atas tanggul sungai, yang bersebelahan dengan rumah mereka yang terendam banjir, karena khawatir dengan keselamatan harta benda mereka.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Sejumlah warga korban banjir membangun tenda darurat di atas tanggul sungai di Desa Gentasari, Kroya, Cilacap, Jateng, Kamis (19/11/2020). Sejumlah 305 warga Grumbul Karag, Desa Gentasari, Kroya, Cilacap, memilih membuat tenda darurat untuk mengungsi di atas tanggul sungai, yang bersebelahan dengan rumah mereka yang terendam banjir, karena khawatir dengan keselamatan harta benda mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP--Setelah Cilacap bagian timur, Senin (14/12), giliran wilayah Cilacap bagian Barat yang dilanda bencana. Bencana banjir melanda wilayah delapan kecamatan, terdiri  dari Kecamatan Sidareja, Cipari, Majenang, Cipari, Wanareja, Kedungreja, Kesugihan, dan Jeruklegi. "Banjir terjadi karena wilayah tersebut terus menerus diguyur hujan sejak Ahad (13/12) hingga tadi pagi," jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy, Senin (14/12).

Selain banjir yang terjadi di dataran rendah, bencana longsor dan tanah bergerak juga terjadi kawasan dataran tinggi. Bencana tanah bergerak, antara lain terjadi di Desa Jambusari Kecamatan Kesugihan yang menyebabkan badan jalan sepanjang 10 meter ambles. Sedangkan di Desa Tritih Lor kecamatan yang sama, bencana satu rumah warga mengalami kerusakan.

"Di Desa Sindangbarang dan Desa Surusunda Kecamatan Karangpucung, kami juga mendapat laporan ada rumah warga yang rusak akibat longsor. Di Desa Sindangbarang ada empat rumah, sedangkan di Desa Surusunda ada satu rumah," katanya.

Mengenai bencana banjir, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Heru Kurniawan, menyebutkan genangan air di wilayah Kecamatan Sidareja mencapai ketinggian 10- 80 centimeter. Genangan air tersebut menggenangi jalan raya dan juga pemukiman di wilayah Kota Kecamatan Sidareja.

Dia juga menyebutkan, genangan air menyebabkan arus lalu lintas di jalan utama dari Sidareja menuju Gandrungmangu dan sebaliknya, menjadi tersendat karena genangan air cukup tinggi. "Tadi pagi, hanya kendaraan yang kabinnya tinggi yang berani melintas. Kendaraan jenis sedan, tidak berani  karena genangan air mencapai ketinggian 30 centimeter," katanya.

Dia menyebutkan, banjir di Sidareja diperkirakan menggenangi sedikitnya 400 rumah warga yang terendam. Sedangkan warga yang mengungsi ada sebanyak 37 KK. Banjir di wilayah Kecamatan Kedungreja, terjadi di beberapa desa. Antara lain di Desa Kedungreja, Tinggarjaya, Sidamulya, Bumireja, Tegalsari dan Desa Sudagaran. "Di wilayah ini, ada ribuan rumah warga yang terendam," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement