Senin 14 Dec 2020 14:18 WIB

Cerita Pasien Covid-19 Sulit Bernapas Hingga tak Berdaya

Walikota Stockton, AS, bercerita pengalamannya saat menjadi pasien Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Walikota Stockton, AS, bercerita pengalamannya saat menjadi pasien Covid-19 (Foto: ilustrasi)
Foto: Pixabay
Walikota Stockton, AS, bercerita pengalamannya saat menjadi pasien Covid-19 (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walikota Stockton Mohammed Javed sempat menerima perawatan intensif di rumah sakit akibat Covid-19. Meski sudah pulih, Javed masih tak bisa melupakan apa yang dia rasakan saat itu.

Javed pertama kali terdiagnosis positif Covid-19 pada akhir Oktober lalu. Dia mulai menunjukkan gejala demam pada awal November.

Baca Juga

Setelah mengalami demam, Javed tampak kian memburuk. Keluarga Javed lalu membawa sang walikota ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Javed lalu dirawat di ruang ICU.

Di sana, Javed tidak dipasangkan ventilator dan masih dalam keadaan sadar. Akan tetapi, dia membutuhkan bantuan oksigen tambahan selama dirawat.

"Ini merupakan pengingat kepada kita semua mengenai betapa bisa berbahayanya virus ini," ungkap ketua DPRD Stockton Bob Cook, seperti dilansir GazetteLive, Senin (14/12).

Selama dirawat sembilan hari di ruang ICU, Javed mengaku merasa tak berdaya. Dia merasa seperti tubuhnya ditindih oleh seseorang dan orang itu terus menerus menekan tubuhnya ke bawah dengan kuat.

"Seperti Anda mencoba untuk mengangkat tubuh anda dan bergerak, tetapi Anda tidak mampu melakukannya," tukas Javed.

Javed berharap pengalamannya ini bisa menjadi pengingat bagi semua orang bahwa Covid-19 merupakan sesuatu yang tak boleh diremehkan. Dia juga berpesan agar semua orang saling menjaga diri untuk melindungi semua orang.

"Percaya pada saya, (Covid-19) merupakan sesuatu yang sangat serius, kita perlu menjaga diri untuk melindungi diri kita sendiri dan orang lain," ungkap Javed, seperti dilansir BBC.

Seperti dilansir Healthline, sesak napas merupakan salah satu gejala Covid-19 yang mungkin terjadi. Kondisi ini akan membuat seseorang tidak bisa memasukkan cukup banyak udara ke dalam paru-paru.

Ketika pasokan oksigen berkurang, akan semakin sulit bagi seseorang untuk menarik dan menghembuskan napas. Terkadang, tubuh akan dipaksa untuk menarik napas di saat proses membuang napas belum benar-benar selesai dilakukan.

Ketika sesak napas terjadi, seseorang juga mungkin merasakan sensasi terhimpit di area dada. Selain itu, ada pula keinginan utuk bernapas lebih banyak atau lebih cepat.

Pada kasus Covid-19, gejala sesak napas bisa disertai dengan beberapa gejala lain. Gejala tersebut dapat meliputi demam, batuk, dan kelelahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement