Jumat 11 Dec 2020 07:08 WIB

Pakar Vaksin AS Dukung Penggunaan Vaksin Pfizer-BioNTech

Inggris menjadi negara pertama yang menggunakan vaksin produksi Pfizer-BioNTech.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Tampak ampul dengan BNT162b2, isi kandidat vaksin Covid-19 yang berbasis mRNA buatan perusahaan farmasi Jerman Biontech. Vaksin yang dibuat juga bersama dengan Pfizer ini disebut 90 persen efektif.
Foto: EPA-EFE/BIONTECH SE
Tampak ampul dengan BNT162b2, isi kandidat vaksin Covid-19 yang berbasis mRNA buatan perusahaan farmasi Jerman Biontech. Vaksin yang dibuat juga bersama dengan Pfizer ini disebut 90 persen efektif.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pakar pemerintah Amerika Serikat (AS) dukung penggunaan vaksin Covid-19 dari Pfizer dan BioNTech. Proses vaksinasi akan digelar dalam beberapa hari kedepan tergantung seberapa cepat Badan Obat-obatan dan Makanan (FDA) AS menandatangani surat persetujuannya.

Dengan perbandingan suara 17-4 dan satu suara abstain penasihat pemerintah menyimpulkan vaksin Pfizer-BioNTech aman dan efektif untuk digunakan orang dewasa dan remaja di atas 16 tahun. Dukungan ini diberikan saat Inggris memperingatkan untuk tidak memberikan vaksin ini pada orang yang memiliki sejarah alergi parah.

Baca Juga

"(Meski dengan semua hal yang belum diketahui) dalam kondisi darurat pertanyaannya adalah apakah yang Anda ketahui sudah cukup," kata salah satu pakar Dr Paul Offit dari Children’s Hospital of Philadelphia, Kamis (10/12).

Peninjauan independen ini dilakukan oleh pakar non-pemerintah di bidang pengembangan vaksin, penyakit menular dan stasistik medis. Diharapkan dapat mendorong kepercayaan publik AS terhadap keamanan vaksin yang dikembangkan kurang dari satu tahun.

Keputusan ini juga diambil saat jumlah kasus infeksi Covid-19 di seluruh penjuru AS melonjak tajam. Angka kematian berada di titik tertinggi. Pada Rabu (9/12) lalu jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di atas 3.100.

Pfizer mengatakan akan pada akhir bulan Desember ini mereka akan memproduksi 25 juta dosis untuk AS. Tapi pasokan awal akan diberikan pada petugas kesehatan dan penghuni panti wreda. Disusul kelompok rentan lainnya hingga proses produksi bisa memenuhi semua permintaan yang mungkin tidak dapat terjadi hingga musim semi tahun depan.

Pekan depan FDA akan mulai melakukan peninjauan pada vaksin kedua dari Moderna dan National Institutes of Health tampaknya cukup efektif seperti vaksin Pfizer-BioNTech. Kandidat vaksin ketiga dari Johnson & Johnson yang hanya membutuhkan satu dosis akan menuju proses pengajuan persetujuan.

Disusul vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi AstraZeneca bersama Oxford University. Pakar kesehatan AS berharap kombinasi vaksin dapat membantu Negeri Paman Sam mengalahkan pandemi.  

Para pakar memprediksi untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity jumlah populasi yang divaksin harus mencapai 70 persen. Artinya masih perlu beberapa bulan hingga AS dapat kembali ke kondisi normal.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement