Kamis 10 Dec 2020 21:47 WIB

Benarkah Alam Kubur Bukan Sebatas Liang Lahat untuk Jenazah?

Alam kubur merupakan alam berkumpulnya roh-roh menanti kiamat

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
 Alam kubur merupakan alam berkumpulnya roh-roh menanti kiamat. Ilustrasi alam kubur
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Alam kubur merupakan alam berkumpulnya roh-roh menanti kiamat. Ilustrasi alam kubur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah SWT telah menegaskan, bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan kematian berpisahnya roh dari jasad. Dari sekian banyak yang bernyawa hanya manusia yang akan ditanya tentang umurnya.  

Setelah kematian, yaitu berpisahnya roh dengan jasad kemanakah roh atau jiwa itu pergi?” Maharani dalam bukunya "Kesalahan Persepsi dalam Al-Qur'an" menerangkan, ketika jasad itu mulai ditutupi tanah sedikit demi sedikit, roh berdiam di suatu alam yang bernama alam kubur. "Alam kubur di sini bukanlah tempat jasad itu dikuburkan yang hanya berukuran dua kali satu meter," katanya. 

Baca Juga

Alam kubur adalah alam tempat seluruh jiwa atau roh menunggu datangnya hari akhir atau kiamat. Di alam kubur inilah roh merasakan siksa kubur dan nikmat kubur. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari Imam Tirmidzi. 

عن هانئ مولى عثمان بن عفان قَالَ كَانَ عُثْمَانُ إِذَا وَقَفَ عَلَى قَبْرٍ بَكَى حَتَّى يَبُلَّ لِحْيَتَهُ فَقِيلَ لَهُ تُذْكَرُ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَلاَ تَبْكِي وَتَبْكِي مِنْ هَذَا فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ ‏"‏

Dari Hani’, pembantu Utsman bin Affan berkata, “Konon Utsman ketika meleati makam dia menangis hingga jenggotnya basah, lalu dikatakan padanya: “Engkau mengingat surga dan negara maka janganlah menangis dan mengangis karena fulan.’ Lalu dia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya kubur itu awal persinggahan dari persinggahan-persinggahan akhirat. Barang siapa yang selamat darinya, maka yang sesudahnya lebih mudah darinya. Barang siapa yang tidak selamat darinya, maka yang sesudahnya lebih sukar darinya.” (HR Tirmizi, Ibnu Majah dan Ahmad dari Utsman bin Affan RA).

Maharani mangatakan, siksa yang dimaksud bukanlah siksa yang menyakitkan seperti tubuh yang di setrika, meminum air mendidih, dan sebagainya. Siksa kubur yang dimaksud adalah perasaan gelisah was-was dan khawatir karena teringat cara hidupnya di dunia yang penuh pembangkangan.  

Sementara itu nikmat kubur adalah perasaan bahagia dan tenang karena lega cara hidupnya di dunia didominasi oleh ketaatan. Dan penantian para roh di alam kubur akan berakhir tatkala malaikat Israfil meniup sangkakala yang menandakan akhir kehidupan dunia dan meninggalkannya seluruh yang bernyawa. "Di alam akhirat, atau alam terakhir amalan setiap manusia akan ditimbang," katanya. 

Bila pahalanya lebih banyak daripada dosanya, maka akan masuk surga. Namun bila dosanya lebih banyak daripada palanya maka akan berakhir di neraka dan urga serta neraka itu kekal adanya  "Sekali di surga tetap di surga dan sekali di neraka tetapi neraka," katanya. 

Alam akhirat itu lah alam yang abadi. Alam akhirat itulah sebenar-benarnya kehidupan seperti firman Allah SWT dalam surat al-Ankabut ayat 64:

وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ "Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya. Sekiranya mereka mengetahui."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement