Kamis 03 Dec 2020 23:29 WIB

Sarjana Barat: Sejarah Kejayaan Islam untuk Ditemukan Lagi?

Sepatutnya Muslim mengingat dan bangkitkan sejarah kejayaan Islam

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Sepatutnya Muslim mengingat dan bangkitkan sejarah kejayaan Islam Ilustrasi Ilmuwan Muslim
Foto: Mgrol120
Sepatutnya Muslim mengingat dan bangkitkan sejarah kejayaan Islam Ilustrasi Ilmuwan Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Sejarawan Inggris-Amerika, Bernard Lewis mengatakan, sejarah itu diingat, ditemukan kembali, dan akhirnya ditemuciptakan.

Karena itu, umat Islam yang hidup di masa sekarang sudah seharusnya menemukan kembali semangat renaisans Islam, yang penuh kisah-kisah inspiratif dalam berbagai bidang.

Baca Juga

Dalam Renaisans Islam, Supriyadi, menjelaskan di bidang ilmu pengetahuan misalnya, umat Islam pada masa Dinasti Abbasiyah telah melakukan proses penyerapan ilmu pengetahuan dengan kecepatan yang luar biasa. Menurut penulis, ini juga sebagai hasil dari ajaran Rasulullah Saw, yang mengutamakan ilmu dan meninggikan derajat-derajat orang berilmu.

Ilmu-ilmu terbaik dari semua peradaban besar dunia, seperti Yunani, Romawi, Persia, India, dan China, saat itu semuanya dikumpulkan, diterjemahkan, dianalisis secara sistematis, dan kemudian dikembangkan lagi.

Demikian juga di Andalusia, ilmu pengetahuan juga berkembang sedemikian rupa. Islam di Andalusia membangun peradabannya tersendiri, sehingga mampu menjadi gerbang pencerahan bagi kebangkitan Eropa selanjutnya.

Buku yang mengisahkan renaisans Islam ini setidaknya mengungkap fakta bahwa semangat kemajuan telah lama ada di dalam diri umat Islam. Karena itu, hendaknya umat Islam masa kini dan masa mendatang mampu mengaplikasikan semangat para cendikiawan di masa lalu.

Dalam Epilognya, Supriyadi menjelaskan bahwa Ibnu sina, Al-Farabi, Al-Biruni, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun, dan para tokoh ilmu pengetahuan dari dunia Muslim lainnya telah memberikan keteladanan dalam menjadikan ilmu sebagai pilar utama pembangunan peradaban.

Sementara itu, Harun Al-Rasyid, Al-Makmun, Abdurrahman III, Hakam II, dan para khalifah atau para pemimpin bijak lainnya juga telah memberikan keteladanan dalam kepemimpinan yang mampu memberikan kemajuan bagi peradabannya. Kendati demikian, Rasulullahlah yang menjadi model paling sempurna dalam berbagai hal.

Proses dalam membangun peradaban yang maju tentu tidak instan, tapi membutuhkan waktu dan perjuangan yang menjerihkan. Karena itu, umat Islam masa kini dan masa mendatang harus pantang menyerah dan tidak disibukkan dengan kepentingan kelompok masing-masing. Ukhuwah Islamiyah yang selama ini digaungkan pun harus segera diwujudkan.

Melalui buku ini, penulis tidak hanya mengajak pembaca untuk bernostalgia. Tapi, penulis juga mengajak para pembaca untuk berpikir ke depan dan membuat renaisans baru di masa mendatang. Buku ini penting untuk menumbuhkan semangat generasi muda.

Selain itu, buku ini juga menjadi salah satu referensi penting untuk memperkaya khazanah pengetahuan tentang sejarah Islam di abad pertengahan, di mana Islam mencapai puncak kejayaannya. Dengan bahasa yang mudah dimengerti, buku ini menjadi motivasi bagi generasi Muslim lintas generasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement