Rabu 02 Dec 2020 14:57 WIB

Saudi Dinilai Jadi Contoh Terbaik Tangani Covid-19

Saudi telah meluncurkan berbagai protokol kesehatan yang telah kurangi infeksi Covid

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Tim medis Arab Saudi
Foto: SPA
Tim medis Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Arab Saudi dinilai menjadi contoh negara terbaik dalam penanganan dan pencegahan potensi penularan Covid-19. Sejak pandemi Covid-19 pada awal Maret 2020, Saudi telah meluncurkan berbagai protokol kesehatan yang telah mengurangi jumlah infeksi dari sekitar 5.000 pada pertengahan Juni menjadi hanya ratusan saat ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji pendekatan Kerajaan. Tak hanya itu, banyak kepala negara menyebut Saudi itu sebagai "kisah sukses" penanganan Covid-19 selama KTT para pemimpin G20 pada 22 November 2020 lalu.

Sebuah studi yang diterbitkan di Saudi Pharmaceutical Journal berjudul "Pentingnya tindakan pencegahan dini dalam menghindari penyebaran Covid-19: Arab Saudi sebagai contoh", menyoroti keefektifan upaya Kerajaan tersebut. Penelitian ditulis oleh Khalidah Alenzi bersama Thamir Alshammari dan Ali Altebainawi menyebutkan bahwa tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengukur kesiapan negara-negara di seluruh dunia untuk menghadapi pandemi.

Penelitian tersebut dipuji oleh Gubernur California, Gavin Newsom dan hendak digunakan bersama dengan studi dari Prancis dan Jerman, sebagai model untuk pembatasan yang lebih tangguh di negara bagian AS tersebut.

 

Alenzi, mengatakan ketika gubernur California mempresentasikan Arab Saudi sebagai salah satu model terbaik untuk tindakan pencegahan terhadap virus corona, berdasarkan penelitian dari tim Saudi, ia hanya menjelaskan sebagian kecil dari kemampuan Saudi yang sangat baik dalam menangani pandemi.

Alenzi mengatakan, langkah awal Kerajaan sempat menghadapi kritik dari beberapa pakar asing karena dinilai terlalu ketat. Namun, para pengkritik itu kemudian bungkam setelah adanya lonjakan kasus dan penyebaran virus yang tidak terkendali di negaranya masing-masing.

"Jika bukan karena tindakan pencegahan ekstrim, kami tidak akan pernah bisa menghindari gelombang kedua dan ketiga dari pandemi," kata Alenzi.

Dia menambahkan, bahwa negara-negara seperti Spanyol, di mana terdapat lebih dari 1,6 juta kasus yang dikonfirmasi dan terus meningkat, telah menghadapi protes terhadap langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah mereka. Negara itu kini menderita gelombang kedua pandemi karena kegagalan mereka untuk mengikuti protokol yang ditetapkan.

Warga di Kerajaan Saudi, bekerja sama dengan pemerintah dan lembaganya, mampu mempertahankan kendali dan berhasil mengendalikan penyebaran pandemi. Total kasus terkonfirmasi di Arab Saudi berada di angka 357.000, dengan kurang dari 5.000 kasus aktif hingga Selasa (1/12).

"Pandemi ini telah membuktikan kader Kerajaan yang sangat cakap dan terampil dibandingkan dengan negara-negara Eropa. Saudi telah menjadi contoh dengan kemampuannya menyediakan obat-obatan pencegahan dan pengobatan untuk melawan pandemi," tambah Alenzi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement