Sabtu 28 Nov 2020 00:50 WIB

Menpora: Pemerintah Gerak Cepat Benahi Sepak Bola

Tata kelola sepak bola harus segera dibenahi agar prestasi sepak bola Indonesia naik

Menpora RI Zainudin Amali.
Foto: Dok. Kem
Menpora RI Zainudin Amali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali menyatakan Kemenpora terus bergerak cepat membenahi dan meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia. Setelah terbitnya Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Persepakbolaan Nasional, Februari lalu, Zainudin mengatakan Kemenpora langsung berkoordinasi dengan Kemenko PMK, PSSI, dan pemangku kepentingan olahraga lainnya untuk mengaplikasikan peta jalan sepak bola nasional.

"Dengan adanya road map atau peta jalan yang sudah dihasilkan maka kita harus jalani. Tetapi harus konsisten, artinya semua pihak yang terkait di dalam Inpres itu harus mau bersama-sama, tidak bisa ini hanya menjadi pekerjaan Kemenpora RI atau Kemenko PMK atau PSSI saja," kata Zainudin dalam keterangan resminya, Jumat (27/11).

Meskipun sempat terkendala akibat kondisi pandemi Covid-19, Zainudin mengatakan rencana tetap berjalan baik dikerjakan berbarengan dengan program reguler di Kemenpora karena tata kelola sepak bola harus segera dibenahi agar prestasi sepak bola Indonesia naik level.

Zainudin menyebut negara lain pun harus melakukan perubahan drastis dalam tata kelola sepak bolanya. Negara-negara yang dulu posisinya di bawah Indonesia kini malah melampaui Indonesia.

Zainudin menambahkan sebetulnya pembinaan prestasi bisa dicapai jika dibarengi dengan kompetisi berjenjang dan berkelanjutan yang disebutnya aspek penting dalam meningkatkan jam terbang pemain dan membuat mereka tetap kompetitif.

Namun pandemi Covid-19 memaksa kompetisi Liga 1 dan Liga 2 terhenti. Entah sampai kapan PSSI dan operator liga PT LIB harus menunggu izin kepolisian untuk menggulirkan lagi kompetisi.

Masalah yang juga dikeluhkan pelatih timnas U-19 Indonesia Shin Tae-yong itu, menurut Zainudin, harus bisa segera mendapat kepastian.

Salah satu yang dikeluhkan oleh Shin Tae-yong adalah tidak adanya kompetisi. "Para pemain yang kita persiapkan sudah uji tanding di Kroasia tapi itu tidak cukup tetap butuh kompetisi, sebab uji coba di negara lain dengan kompetisi akan beda atmosfernya. Kalau ditanya apa perlunya kompetisi untuk pembinaan prestasi, jawabannya sangat perlu," pungkas dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement