Sabtu 21 Nov 2020 16:11 WIB

Arab Saudi Prioritaskan Perlindungan Kehidupan dan Ekonomi

Upaya bersama G20 dapat mengatasi pandemi Covid-19.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Arab Saudi Prioritaskan Perlindungan Kehidupan dan Ekonomi. Warga Arab Saudi beraktivitas di luar rumah.
Foto: arab news
Arab Saudi Prioritaskan Perlindungan Kehidupan dan Ekonomi. Warga Arab Saudi beraktivitas di luar rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan menyatakan perlindungan kehidupan dan ekonomi sebagai konsekuensi pandemi virus corona menempati urutan teratas dalam daftar prioritas Kerajaan.

"(Kerajaan telah) menghadapi tantangan pandemi dengan tekad dan kompetensi," kata Faisal, Jumat (20/11), dilansir di Arab News, Sabtu (21/11).

Baca Juga

Dia mengatakan, kerajaan berupaya mendorong solusi kebijakan mengatasi epidemi, dan bekerja dengan mitra, serta organisasi internasional untuk mencapai solusi ini. Menteri Dalam Negeri untuk Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan, upaya bersama oleh G20 untuk memerangi penyakit tersebut telah membuktikan melalui kolaborasi dunia dapat mengatasi krisis kesehatan.

Dia mencatat G20 telah menyediakan miliaran dolar untuk mendapatkan vaksin Covid-19. "Pelajaran yang didapat dari hal ini adalah dengan bekerja sama, kita dapat mengembangkan vaksin lebih cepat dan lebih efektif. Kami dapat mengembangkan protokol tentang cara menangani pandemi ini," kata dia.

Komentarnya muncul selama diskusi meja bundar yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Reem Al-Hashimi tentang bagaimana G20 telah menghubungkan kembali dunia.

Al-Hashimi mengatakan, pandemi telah menunjukkan betapa banyak negara bergantung satu sama lain. "Tantangan global tidak akan diselesaikan oleh satu negara sekuat apapun. Dan setiap kerapuhan di satu bagian dunia akan memiliki efek riak di tempat lain," katanya.

"Kerajaan telah proaktif dan mendukung upaya global untuk mengembangkan vaksin virus corona dan akan menjadi salah satu negara pertama yang menerima vaksin Covid-19," ucap supervisor jenderal Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman, Dr. Abdullah Al-Rabeeah.

"Arab Saudi telah menyuntikkan 500 juta dolar AS. Sebanyak 200 juta dolar AS di antaranya untuk pengembangan vaksin dan obat organisasi internasional dan regional. G20 telah menyuntikkan 21 miliar dolar AS dengan harapan orang tidak akan menderita akibat pandemi," kata Al-Rabeeah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement