Sabtu 21 Nov 2020 12:33 WIB

Berkunjung ke Kota Viking di Dublin Selama Masa Pandemi

Dublin kota tua bangsa Viking yang kesepian di tengah pandemi

The Jorvik Viking Festival  di Dublin.
Foto: google.com
The Jorvik Viking Festival di Dublin.

IHRAM.CO.ID, Sembilan bulan terakhir telah menyaksikan dunia kita berubah dalam banyak hal. Dari kesehatan hingga ekonomi, ini telah menjadi perjalanan naik turun layaknya roller-coaster liar bagi semua orang. Namun, satu hal tampaknya telah terpengaruh lebih dari yang lain: perjalanan internasional.

Hanya beberapa minggu sebelum pandemi dimulai, saya menyelesaikan perjalanan fotografi global ke 52 negara dalam satu tahun. Pada saat itu saya tidak pernah membayangkan bahwa hanya beberapa minggu kemudian dunia akan benar-benar macet.

Dari perjalanan 150.000 kilometer tahun lalu dengan lebih dari 60 penerbangan, saya tiba-tiba mendapati diri saya menghabiskan bulan demi bulan di satu tempat, dengan perjalanan terjauh ke supermarket lokal. Namun, bahkan di pertengahan musim panas, sebagian besar negara masih tertutup untuk turis internasional, dan pilihan saya terbatas.

Di lautan pembatasan perjalanan ini, satu negara menonjol: Irlandia. Negeri shamrocks dan leprechaun terbuka untuk pengunjung. Satu-satunya persyaratan adalah karantina mandiri selama 14 hari, sesuatu yang siap saya tanggung setelah menghabiskan berbulan-bulan di dalam ruangan.

 

Jadi, setelah ragu-ragu dan beberapa penerbangan yang dibatalkan di sepanjang jalan, saya mengemasi koper berisi makanan, buku, dan pakaian hangat, dan naik pesawat ke Dublin.

Dua minggu pertama karantina berlalu dengan sangat cepat, dan secepat mungkin, saya mengambil kamera saya dan berangkat untuk memotret kota. Hal pertama yang menarik perhatian saya adalah warna hijau yang sangat khas Irlandia. Itu ada di mana-mana, dari taman hingga pepohonan hingga pakaian orang. Bahkan di tengah musim panas, semuanya berwarna hijau cerah.

Hal kedua yang saya perhatikan adalah bahwa semua pub Irlandia yang terkenal tutup. Untuk pertama kalinya, pemerintah setempat telah memerintahkan semua pub tutup untuk membatasi penyebaran virus corona. Bagi penduduk setempat, ini adalah tindakan paling ekstrem yang bisa dibayangkan. Bagaimanapun, pub adalah pusat kehidupan Irlandia, dan yang ada di Dublin terkenal di seluruh dunia.

Saya bukan peminum, tetapi efek dari perubahan yang satu ini sangat dramatis. Dari kota yang ramai dan ramai, Dublin benar-benar terhenti. Namun ada sesuatu yang menarik dari suasana baru itu.

 

sumber : jerusalem post
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement