Saturday, 18 Syawwal 1445 / 27 April 2024

Saturday, 18 Syawwal 1445 / 27 April 2024

Jelang Pencoblosan, Satgas Medsos Kebut Produksi Konten

Kamis 19 Nov 2020 22:52 WIB

Red: Bilal Ramadhan

Acara diskusi dengan tema

Acara diskusi dengan tema

Foto: Istimewa
Pilkada Serentak 2020 dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi masyarakat terkait Pilkada Serentak 2020. Hari pemungutan dan penghitungan suara tinggal menyisakan tiga pekan lagi.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (Kominfo) Prof. Dr. Widodo Muktiyo menegaskan pihaknya akan meningkatkan produktivitas konten di media sosial yang berkaitan dengan Pemilih Cerdas, Pemilih Sehat dan Pemilih Damai. Ia mengarahkan agar Satgas Media Sosial yang merupakan bagian dari Kominfo, meningkatkan produksi dan distribusi informasi Pilkada kepada masyarakat.

“Kita tularkan dan kita informasikan kepada masyarakat, kita sharing informasi. Satgas Media Sosial harus banyak memproduksi pesan-pesan seiring semakin dekatnya pelaksanaan Pilkada Serentak 2020,” ujar Widodo dalam rilisnya, Kamis (19/11).

Konten yang diproduksi, lanjut Widodo harus membangun optimisme masyarakat dan mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik. Pesan ini menurutnya harus didiseminasikan dengan baik oleh Satgas Media Sosial.

“Pesannya, mari kita songsong Pemilihan dengan penuh optimisme, untuk melahirkan pemimpin yang visioner, bisa mengatasi Covid-19 dan pemimpin yang transformatif, mengedepankan bagaimana kita akan masuk ke masyarakat digital. Kita ingin punya pemimpin yang mampu membangun daerah secara akseleratif,” imbau Widodo.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga tidak ketinggalan dalam berkampanye untuk mencerdaskan pemilih lewat media sosial. KPU juga memproduksi konten-konten yang berkenaan dengan kesehatan Pemilih di TPS.

“Prinsip Pilkada Serentak 2020 adalah kesehatan dan keselamatan masyarakat bisa tercapai. Itu selalu KPU sampaikan berkali-kali di media sosial kita seperti Instagram, Twitter, Youtube dan lain-lain,” ujar Deputi Bidang Dukungan Teknis KPU, Eberta Kawima.

Di sisi lain, praktisi media sosial, Savic Ali menilai pembahasan tentang Pilkada Serentak 2020 belum terlalu menggema di dunia maya. Isu di media sosial masih berkutat seputaran Covid-19 dan isu-isu lain yang cepat menyita perhatian publik.

“Tantangan kita dalam menggunakan media sosial untuk kampanye Pilkada Serentak adalah harus bisa mengidentifikasi strategi dan target. Jangan sampai isu Pemilihan ditimpa oleh isu-isu lain yang lebih kuat. Kita harus monitoring dan pantau dengan benar dunia media sosial, agar bisa tahu apa sebenarnya yang sedang dipercakapkan oleh netizen,” ujar Savic.

Sementara, salah satu isu penting terkait Pilkada Serentak 2020 menurut Plt. Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu adalah isu mengenai kebangkitan ekonomi lewat Pilkada. Menurutnya, Pilkada Serentak 2020 dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia yang terpuruk karena pandemi.

“Hal penting lainnya selain kesehatan (dalam Pemilihan Serentak) adalah ekonomi kita harus pulih. Pemilihan Serentak menggerakkan ekonomi kita, karena produksi alat peraga kampanye, alat pelindung diri dan lain-lain. Makanya, kalau Pemilihan ditunda, berarti ada potensi ekonomi yang juga tertahan. Isu ekonomi ini menjadi menarik karena menunjukkan ke publik betapa pentingnya Pemilihan dilaksanakan di tahun ini,” ujar Ferdinandus.

 
 

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler