Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Ngobras Bareng Deputi BNN, Bamsoet Ajak Perangi Narkoba

Rabu 18 Nov 2020 11:30 WIB

Red: Hiru Muhammad

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Badan Narkotika Nasional bersama aparat keamanan lainnya menyelamatkan masyarakat, khususnya generasi muda, dari bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan obat-obatan berbahaya (narkoba). Tak cukup hanya dengan melakukan razia ditempat rawan peredaran narkoba, langkah preventif dengan memberikan penyuluhan bahaya narkoba perlu dilakukan secara masif.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Badan Narkotika Nasional bersama aparat keamanan lainnya menyelamatkan masyarakat, khususnya generasi muda, dari bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan obat-obatan berbahaya (narkoba). Tak cukup hanya dengan melakukan razia ditempat rawan peredaran narkoba, langkah preventif dengan memberikan penyuluhan bahaya narkoba perlu dilakukan secara masif.

Foto: istimewa
Indonesia kini telah masuk kategori darurat narkoba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Badan Narkotika Nasional bersama aparat keamanan lainnya menyelamatkan masyarakat, khususnya generasi muda, dari bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan obat-obatan berbahaya (narkoba). Tak cukup hanya dengan melakukan razia ditempat rawan peredaran narkoba, langkah preventif dengan memberikan penyuluhan bahaya narkoba perlu dilakukan secara masif.

"Indonesia telah masuk darurat narkoba. Tak hanya lagi menjadi target perdagangan,  tetapi juga dijadikan oleh para bandar sebagai tempat memproduksi narkoba. Diperlukan jihad dari semua elemen masyarakat untuk memerangi narkoba," ujar Bamsoet usai Podcast Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol Asyik sampai Ngomong Politik) di kanal YouTube Bamsoet Channel bersama Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Pol. Arman Depari dalam konten Youtube Bamsoet Channel, di Jakarta, Rabu (18/11).

Ketua DPR RI ke-20 ini juga menyoroti peredaran narkoba yang melibatkan warga binaan dan oknum sipir dalam lembaga pemasyarakatan. Peredaran narkoba yang dikendalikan dari dalam lembaga pemasyarakatan, disinyalir melibatkan sindikat narkoba internasional.

"Beberapa kali aparat keamanan berhasil membongkar peredaran narkoba dari dalam lembaga pemasyarakatan. BNN harus terus meningkatkan pengawasan untuk mencegah peredaran narkoba yang dikendalikan dari lembaga pemasyarakat. Bagi oknum sipir yang terlibat harus diberikan sangsi tegas, baik pemecatan dan proses pidana," tandas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini meminta BNN beserta aparat keamanan lain memetakan jalur-jalur 'tikus' yang biasa digunakan untuk menyelundupkan narkoba oleh sindikat internasional. Temuan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menyebutkan wilayah perairan dari Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, hingga Lampung sering menjadi pintu masuk penyelundupan narkoba.

"Upaya memerangi penyelundupan narkoba tidak bisa hanya dilakukan BNN atau Polri saja. Diperlukan keterlibatan instansi lain untuk menutup jalur yang rawan penyelundupan narkoba. Saya meminta BNN, TNI AL, Polairud, dan Bea Cukai, untuk meningkatkan pengawasan pada rute-rute yang sering digunakan penyelundup narkoba. Termasuk mengantisipasi masuknya narkoba jenis baru," pungkas Bamsoet.

Seperti apa keseruan obrolan Bamsoet bersama Arman Depari, bisa disaksikan selengkapnya di Podcast Ngobras sampai Ngompol di akun Youtube Bamsoet Channel. 

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler