Kamis 12 Nov 2020 20:03 WIB

Masyarakat Diminta Terapkan Protokol Kesehatan di AKB

Berbagai upaya kesehatan terus dilakukan dalam bentuk preventif deteksi, dan respons.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah tenaga medis dan non medis saat mengikuti kegiatan tepuk tangan selama 56 detik di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (12/11). Kegiatan tepuk tangan selama 56 detik itu untuk mengapresiasi para tenaga kesehatan yang menghadapi Covid-19 dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-56. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah tenaga medis dan non medis saat mengikuti kegiatan tepuk tangan selama 56 detik di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (12/11). Kegiatan tepuk tangan selama 56 detik itu untuk mengapresiasi para tenaga kesehatan yang menghadapi Covid-19 dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-56. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sejak adaptasi kebiasaan baru (AKB) diterapkan, masyarakat dinilai semakin mengabaikan protokol kesehatan. Padahal, menerapkan protokol kesehatan saat AKB menjadi hal mutlak.

"Tetap terapkan protokol kesehatan di kebiasaan baru. Kami berharap adaptasi kebiasaan baru bisa membuat masyarakat tetap produktif tetapi aman," ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto saat membuka upacara Hari Kesehatan Nasional ke-56, Kamis (12/11).

Ia menambahkan, menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan jadi upaya yang penting dilakukan masyarakat. Ia menegaskan, menerapkan protokol kesehatan saat AKB merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi.

Yang juga tak kalah penting dilakukan, dia melanjutkan, yaitu menjaga daya tahan tubuh dengan gizi seimbang, rutin berolahraga, dan mengelola stres. Di lain pihak, pihaknya sebagai pemerintah mengaku terus berupaya menangani pandemi Covid-19 dengan dukungan dan peran serta pemangku kepentingan (stakeholder).

"Berbagai upaya kesehatan terus dilakukan dalam bentuk prevent, detect, dan respons. Tujuannya agar jumlah kasus menurun, kesembuhan meningkat, dan kematian dapat dicegah," katanya.

Selain itu, ia menyebutkan pemerintah Indonesia juga sedang dalam proses pengadaan vaksin Covid-19 yang aman dan memberikan perlindungan untuk segenap masyarakat. Pihaknya menyadari pandemi juga memberikan pelajaran pentingnya kemandirian produk obat dan alat kesehatan.

Ia optimistis pihaknya bersama pemangku kepentingan terkait dapat mewujudkan produksi bahan baku obat hingga alat kesehatan buatan dalam negeri yang kemudian bisa dimanfaatkan dalam menangani Covid-19. Kendati demikian, ia menegaskan upaya pemerintah dalam menangani Covid-19 ini tidak akan berhasil jika tidak didukung masyarakat. "Caranya dengan mematuhi protokol kesehatan," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement