Senin 02 Nov 2020 21:08 WIB

KJRI Protes Hanya Saudi Airlines yang Angkut Jamaah Umroh

Maskapai Saudi lain, Flynas dan Flydeal juga protes tak dapat jatah angkut jamaah

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
KJRI Protes Hanya Saudi Airlines yang Angkut Jamaah Umroh. Maskapai Saudi Airlines (ilustrasi)
Foto: saudigazette
KJRI Protes Hanya Saudi Airlines yang Angkut Jamaah Umroh. Maskapai Saudi Airlines (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Konjen RI Jeddah Eko Hartono mengatakan, jamaah umroh perdana asal Indonesia terbang menggunakan maskapai Saudi Airlines. Pemerintah Arab Saudi belum memberikan kesempatan maskapai lain termasuk Garuda Indonesia boleh menerbangkan jamaah umroh di masa pandemi.

"Catatan, saat ini penerbangan baru dengan Saudi Airlines," kata Eko saat berbincang dengan Republika, Selasa (2/11).

Eko berharap, semoga dalam beberapa hari ke depan akan ada pemberitahuan dari Arab Saudi untuk izinkan maskapai lain ikut angkut jamaah. Dalam hal ini KJRI Jeddah telah menyampaikan keberatan atas kebijakan Saudi yang tak menggunakan maskapai lain angkut umroh.

"Kami sudah protes dan berupaya supaya maskapai indonesia bisa ikut," ujarnya.

Eko mengakui pihak Pemerintah Arab Saudi menerima masukan dari perwakil negara lain yang menyampaikan keberatan kenapa hanya maskapai Saudi Airlines yang dibolehkan bahwa jamaah umrah. 

"Mereka paham dan bisa mengerti karena memang tidak adil. Negara-negara lain juga protes," katanya.

Kemungkinan kata dia, ada masalah koordinasi kenapa hanya satu maskapai yang digunakan Pemerintah Arab Saudi mengangkut jamaah umroh. Bahkan maskapai Saudi lain seperti Flynas dan Flydeal juga protes karena tak dapat jatah terbangkan jamaah umroh.

"Sepertinya ada kurang koordinasi antara kemenhaji dan umroh dengan instansi lainnya sehingga yang muncul di aplikasi hanya Saudi Airlines," katanya.

Eko menuturkan, KJRI memahami bahwa dalam penerbangan perdana masih ditemui hal-hal yang mungkin kurang nyaman bagi jamaah. Misalnya, jelang keberangkatan seperti tes PCR harus ke suatu tempat yang ditunjuk, info masih simpang siur, visa yang keluarnya mepet dan sebagainya. "Namun semoga itu jadi bahan review sehingga selanjutnya lebih baik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement