REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Suteng) menjaga dengan ketat pelaksanaan debat publik putaran pertama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng tahun 2020 di salah satu Hotel di Kota Palu, Sabtu (31/1).

Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol. Didik Supranoto mengatakan, polisi yang diturunkan menjaga pelaksanaan debat ini sebanyak 250 personil. Dia mengatakan, 250 personil tersebut merupakan Satgas Operasi Mantap Praja Tinombala Polda Sulteng yang diturunkan di lokasi kegiatan untuk menjamin keamanan dan kelancaran pelaksanaan debat publik.

Dia menjelaskan, ratusan personil tersebut bertugas melakukan sterilisasi salah satu ruangan yang akan dipergunakan untuk debat publik kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng. "Setelah selesai disterilisasi ruangan kegiatan diserahkan kepada perwira pengendali ring satu untuk diamankan sampai dengan acara dimulai sampai selesai," ujarnya.

Dikatakannya, pengamanan debat publik ini terbagi dalam tiga ring, ring satu di dalam ruangan debat publik, ring dua di luar ruang debat publik dan ring tiga di luar Hotel dan setiap ring dibawahi tanggung jawab pamen yang ditunjuk.

Dia menegaskan, polisi juga melakukan pemeriksaan secara ketat kepada siapa saja yang masuk ke ruangan tempat debat publik dilaksanakan. "Selain harus memiliki ID Card yang diberikan oleh KPU Provisi Sulteng, mereka juga wajib memakai masker," ujarnya.

Dia mengatakan, setiap peserta diwajibkan diperiksa oleh petugas melalui pintu security check dan pemeriksaan manual. "Kepolisian berupaya maksimal agar penyelenggaraan debat publik calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng dapat terlaksana dengan lancar, aman dan tertib," katanya.

Debat terbuka perdana ini dihadiri dua peserta Pilkada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah pasangan nomor urut satu Hidayat Lamakarate - Bartholomeus Tandigala dan pasangan nomor urut dua Rusdi Mastura - Ma'mun Amir.