Senin 26 Oct 2020 11:17 WIB

KAI Prediksi Penumpang Naik Hingga Akhir 2020

Peningkatan penumpang sudah mulai terjadi pada kuartal tiga.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah penumpang saat akan menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta (ilustrasi). PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memprediksi kenaikan jumlah penumpang akan terus terjadi hingga Desember 2020.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang saat akan menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta (ilustrasi). PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memprediksi kenaikan jumlah penumpang akan terus terjadi hingga Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memprediksi kenaikan jumlah penumpang akan terus terjadi hingga Desember 2020. KAI mencatat peningkatan penumpang sudah mulai terjadi pada kuartal tiga tahun ini.

"Prediksi kami akan ada kenaikan volume penumpang hingga akhir tahun karena saat ini tren masyarakat sudah mulai terbiasa dengan adaptasi kehidupan baru," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus.

Baca Juga

Meskipun begitu, hal tersebut juga sangat tergantung dengan kondisi pandemi Covid-19. Khususnya terkait perkembangan penanganan Covid-19 yang dilakukan saat ini.

"Kami berharap pandemi segera berakhir sehingga ekonomi dan dinamika kehidupan kembali normal seperti sedia kali," ujar Joni.

Sebelumnya, KAI mencatat peningkatan jumlah penumpang pada kuartal tiga. Joni mengatakan peningkatan tersebut untuk penumpang kereta api (KA) jarak jauh dan lokal.

"Jumlah penumpang pada kuartal tiga 2020 mengalami kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya," kata Joni.

Joni mengatakan pada kuartal pertama 2020, jumlah penumpang KA jarak jauh dan lokal mencapai sekitar 18,9 juta penumpang. Lalu penurunan jumlah penumpang terjadi pada kuartal dua yang hanya sekitar 1,8 juta penumpang.

Dia menuturkan, penumpang mulai kembali naik pada kuartal tiga meskipun belum menyentuh angka normal sebelum Covid-19. "Untuk kuartal tiga berjumlah sekitar 4,6 juta penumpang. Ini naik signifikan dibandingkan kuartal dua," tutur Joni.

Joni mengakui, selama pandemi Covid-19, KAI melakukan penyesuaian perjalanan kereta api. Dia menuturkan, secara global pada akhirnya juga mobilitas transportasi kereta api berkurang saat masa pandemi Covid-19.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement