Kamis 22 Oct 2020 16:45 WIB

Kementan Dorong Pemulihan Pangan di Asean dan Global

Kementan sudah aktif mencapai ketahanan pangan regional dan global

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Seorang petugas Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang merawat bibit tanaman di SMKN 2 Kota Tangerang, Banten, Rabu (21/10/2020). DKP Kota Tangerang menargetkan membagikan 486 ribu bibit tanaman buah dan sayuran hingga akhir November 2020 untuk warga melalui kecamatan di tengah pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Fauzan
Seorang petugas Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang merawat bibit tanaman di SMKN 2 Kota Tangerang, Banten, Rabu (21/10/2020). DKP Kota Tangerang menargetkan membagikan 486 ribu bibit tanaman buah dan sayuran hingga akhir November 2020 untuk warga melalui kecamatan di tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong kerangka pemulihan ekonomi jangka panjang untuk wilayah Asean dan Global secara menyeluruh pada bidang pangan dan kehutanan. Pemulihan perlu dilakukan mengingat sektor pangan adalah kebutuhan utama yang harus dijaga bersama, terutama dalam situasi pandemi Covid 19.

"Langkah kita dalam menyusun ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) menjadi bukti keseriusan Indonesia dalam menciptakan ASEAN yang sehat dan ASEAN yang produktif," kata Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono  dalam pertemuan dengan Menteri Kehutanan ASEAN (AMAF) ke-42, Kamis, (22/10).

Menurut Momon, selama ini Kementan sudah berperan aktif dalam pencapaian ketahanan pangan regional dan global, khususnya dalam kerangka kerja sama ASEAN. Bahkan, pemerintah terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan pekerjaan di pedesaan serta meningkatkan pendapatan keluarga petani.

"Peran petani dalam pemenuhan pangan bagi lebih dari 273 juta jiwa masyarakat Indonesia sangat vital. Oleh karen itu, Nilai Tukar Petani naik sebesar 101,66 jika dibandingkan dengan NTP Agustus 2020 yang hanya sebesar 100,65," katanya.

Momon menambahkan, saat ini Kementan juga telah menerapkan kebijakan Empat Cara Bertindak dalam rangka menjaga ketersediaan pangan di era new normal. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas produksi dan cadangan pangan.

"Kemudian ada juga diversifikasi pangan lokal berbasis kearifan lokal serta memanfaatkan pekarangan dan lahan marjinal serta pengembangan pertanian modern," tuturnya.

Sebagai informasi, agenda pertemuan ini dilaksanakan secara back to back dengan pertemuan AMAF plus Three ke-20 dengan melibatkan China, Jepang, dan Korea serta pertemuan AIMMAF ke-6 yang mengikutsertakan India.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement