Selasa 20 Oct 2020 06:04 WIB

Destinasi Wisata di Iran yang Menakjubkan (Bagian 1)

Di Iran, ada banyak pilihan destinasi wisata yang bisa dikunjungi

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Bazaar di Tabriz
Foto: Tehran Times
Bazaar di Tabriz

IHRAM.CO.ID, TEHRAN -- Sebagian besar calon pelancong pada umumnya mengenal kota tertentu seperti Isfahan, Yazd dan Shiraz sebagai tujuan  pariwisata di Iran. Padahal, hampir di setiap sudut tanah kuno itu adalah rumah bagi berbagai daya tarik menakjubkan.

Di Iran, ada banyak pilihan destinasi wisata yang bisa dikunjungi di antaranya, pasar labirin berdebu, monumen berusia berabad-abad, pemandangan yang penuh warna, gurun yang terik, pegunungan yang tertutup salju, dataran tinggi vulkanik yang terkikis, kastil yang telah lama ditinggalkan, lembah sungai kuno, tempat ibadah yang misterius, dan tentunya orang-orang yang ramah dan bersahabat.

Berikut beberapa situs di Iran barat, yang dipilih dengan baik oleh Lonely Planet, bagi orang yang ingin merasakan keindahan tersembunyi di Iran, seperti dilansir di Tehran Times, Senin (19/10):

1. Lembah Sungai Aras

 

Lembah ini membentuk perbatasan utara Iran dengan Azerbaijan dan Armenia, yang secara teknis masih dalam konflik atas wilayah sengketa Nagorno-Karabakh. Menurut Lonely Planet, Lembah Sungai Aras yang mengesankan ini telah menjadi tuan rumah bagi pedagang, mata-mata, dan tentara perampok sejak zaman Alkitab.

Aman di dalam barisan menara pengawas, jalan lembah berada di sepanjang tepian Iran selatan yang dramatis berkelok-kelok, yang secara spektakuler melalui desa-desa berbatu lumpur, puing reruntuhan, dan puncak-puncak bergerigi yang menjulang tinggi.

Aras yang disebut-sebut sebagai Sungai Gihon dari Taman Eden sendiri masih diperdebatkan. Namun yang jelas, tepi utara ini bukanlah surga. Sebab di dalamnya terdapat stasiun yang dirusak dengan bom, kereta yang ditinggalkan, dan terowongan yang dibarikade.

Salah satu yang menjadi sorotan di lembah ini adalah Kordasht Hammam, pemandian bawah tanah kuno di antara jarak tiupan gelembung dari Armenia. Selain itu, ada pula Jembatan Khodaafarin, yang berasal dari abad ke-13, yang masih membentang di Aras. Kini, jembatan itu menjadi tanah tak bertuan pasca-apokaliptik. Saat bepergian melalui lembah di sisi Iran sangatlah aman, namun tetaplah berhati-hati saat mengarahkan kamera sebab, penjaga perbatasan terkenal paranoid.

2. Bazaar di Tabriz

Situs kuno yang paling mudah ditemukan di Iran barat adalah Bazaar Tabriz yang luas dan masih terbuka untuk bisnis. Bazaar ini adalah salah satu pasar tertutup terbesar dan tertua di dunia.

Situs ini telah menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2010 dan disebut oleh Marco Polo ketika dia melakukan perjalanan Jalur Sutra di Abad Pertengahan. Bazar ini merupakan sebuah labirin lorong tertutup yang saling berhubungan yang membentang sekitar 5 km. Sejak jaman dahulu, tempat ini telah menjadi tempat meleburnya pertukaran budaya.

Di dalamnya, terdapat toko yang tak terhitung jumlahnya, lebih dari 20 karavanserai (penginapan di tepi jalur perdagangan tempat para musafir dapat beristirahat), penginapan, sekitar 20 aula berkubah besar, pemandian, masjid, serta struktur bata lainnya dan ruang tertutup untuk fungsi yang berbeda.

Sejarah tentang bazar ini telah ada sejak lebih dari satu milenium. Namun, sebagian besar kubah bata halus yang menarik perhatian banyak pengunjung berasal dari abad ke-15.

3. Takht-e Soleiman

Terletak di dataran tinggi tenggara di provinsi Azarbaijan Barat, Takht-e Soleiman mencakup sebuah danau kira-kira 80 kali 120 meter dan kompleks kuil Zoroaster era Sassanid yang didedikasikan untuk Anahita, dewi kesuburan kuno, yang sebagian dibangun kembali pada abad ke-13 selama era Ilkhanid.

Ansambel ini didirikan di lokasi yang secara geologis anomali karena dasar kompleks candi berada di atas gundukan oval kira-kira 350 kali 550 meter. Situs ini menarik minat wisatawan lokal dan asing yang ingin bahkan hanya untuk beberapa menit menikmati suasananya yang damai.

Menurut Britannica Encyclopedia, lanskap sekitarnya mungkin pertama kali dihuni sekitar milenium pertama sebelum Masehi. Beberapa bangunan di atas gundukan itu sendiri berasal dari Dinasti Achaemenian awal (559–330 SM), dan terdapat jejak-jejak aktivitas pemukiman dari periode Parthia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement