Jumat 09 Oct 2020 13:35 WIB

Kelurahan Karet Kerahkan 40 PPSU Bersihkan Puing Sisa Aksi

Mereka membersihkan puing-puing di titik halte Transjakarta.

Kondisi Halte Transjakarta yang rusak pasca aksi tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10) malam yang berujung ricuh di Jakarta, Jumat (9/10). Sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan seperti Halte Transjakarta, pos polisi dan aksi vandalisme. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kondisi Halte Transjakarta yang rusak pasca aksi tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10) malam yang berujung ricuh di Jakarta, Jumat (9/10). Sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan seperti Halte Transjakarta, pos polisi dan aksi vandalisme. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebanyak 40 petugas Penanganan Sarana Prasarana Umum (PPSU) Kelurahan Karet, Jakarta Selatan, dikerahkan untuk membersihkan puing-puing di Halte Trans Jakarta Karet-Sudirman dan Stasiun MRT Setiabudi Astra. Kedua lokasi itu rusak akibat aksi massa untuk menolak UU Cipta Kerja.

Lurah Karet Kiki Muhammad Akbar, Jumat (9/10) menyebutkan petugas PPSU ini telah bekerja membersihkan sisa-sisa kerusuhan sejak dini hari hingga pagi hari. "Kita lakukan pembersihan tadi dari pukul 00.00 sampai dengan 02.00 WIB dengan 20 personel, lalu dilanjut lagi pukul 05.00 pagi sampai jam 06.00 juga dengan 20 personel," kata Kiki.

Baca Juga

Kiki menyebutkan, malam hari petugas PPSU Karet fokus membersihkan di area luar fasilitas umum yang dirusak untuk memastikan area jalan bersih pagi harinya. Lalu pembersihan dilanjutkan pagi hari untuk bagian dalam halte dan stasiun hingga kondisi bersih kembali. "Tadi malam kita fokus bersihkan di bagian luar saja, karena bagian dalam penuh asap, jadi menyulitkan petugas," ujarnya.

Menurut Kiki, fasilitas umum di wilayahnya yang dirusak oleh massa, yaitu Halte TransJakarta di Karet-Sudirman dan Stasiun MRT Setiabudi Astra depan Chase Plaza. Kerusakan yang dialami kedua fasilitas umum tersebut cukup parah. Massa merusak kaca-kaca di Stasiun MRT serta tiang parkir sepeda termasuk tiga sepeda sewa. "Ada dua sepeda sewa dirusak, satu sepeda dibakar," ujarnya.

Kerusakan cukup parah terjadi di Halte Trans Jakarta Karet-Sudirman. Perusuh merusak kaca bangunan halte beserta peralatan elektronik yang ada di dalamnya.

Massa perusuh juga merusak pot-pot tanaman serta melakukan pembakaran di fasilitas umum tersebut. "Satu toren air dibakar massa," kata Kiki.

Kiki menyebutkan, petugasnya membersihkan sisa-sisa kericuhan di kedua titik tersebut, mengangkat batu-batu yang dilempari perusuh, ambu sisa pembakaran, puing-puing kaca dan alumunium.

Sampah-sampah sisa kerusuhan diangkut menggunakansatu unit mobil truk bermuatan empat meter kubik.

Hingga kini situasi dan kondisi di kawasan Halte Karet-Sudirman dan Stasiun MRT Setiabudi Astra telah normal kembali.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak MRT dan TransJakarta, katanya mereka tetap beroperasi melayani, hanya saja haltenya belum dioperasikan dulu," kata Kiki.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan anggaran sekitar Rp25 miliar untuk memperbaiki fasilitas milik Pemprov DKI Jakarta yang dirusak massa yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja, Kamis.

Berdasarkan data yang didapat dari pihak TransJakarta ada 18 halte yang jadi sasaran amuk massa. Delapan di antaranya dibakar dan 10 lainnya mengalami kerusakan parah.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement