Kamis 08 Oct 2020 22:57 WIB

Apa yang Didapat dari 19 Tahun Perang Berdarah Afghanistan?

Perang 19 tahun di Afghanistan hanya menyisakan kegetiran warga.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Nashih Nashrullah
Perang 19 tahun di Afghanistan hanya menyisakan kegetiran warga. Para wanita Afghanistan memegang plakat bertuliskan di Pashto
Foto: EPA-EFE/GHULAMULLAH HABIBI
Perang 19 tahun di Afghanistan hanya menyisakan kegetiran warga. Para wanita Afghanistan memegang plakat bertuliskan di Pashto

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL— Setelah 19 tahun sejak Amerika Serikat (AS) turut berperang menyentuh tanah Afghanistan, perdamaian masih sulit untuk dipahami. Dua hal yang dijanjikan Amerika Serikat sejak dulu setelah invasi ke Afghanistan pada 2001, yakni perdamaian dan kebebasan. 

Afghan Jamal Uddin dengan jelas mengenang malam 7 Oktober 2001 ketika dia melihat penyiar pemerintah Iran mengumumkan penggulingan rezim Taliban garis keras AS di Kabul melalui intervensi militer besar-besaran yang dijuluki Operation Enduring Freedom (OEF). 

Baca Juga

Dia adalah seorang pengungsi yang bekerja di sebuah lokasi konstruksi di Teheran untuk menghidupi keluarganya yang berjumlah sembilan orang.

"Kami semua terpaku pada layar televisi karena terkejut saat itu menunjukkan jet menjatuhkan bom di berbagai bagian negara. Saya merasa perang ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat," kata pria berusia 58 tahun itu dikutip laman Anadolu Agency. 

Dia kembali ke Afghanistan pada 2009 untuk memulai hidup baru di bawah rezim yang didukung Barat di Kabul sebagai penjual sayur. Dalam beberapa pekan setelah serangan teroris 11 September 2001 di Amerika Serikat, pasukan Amerika Serikat mendarat di Afghanistan. Menggabungkan kekuatan dengan Aliansi Utara anti-Taliban setempat, Amerika Serikat melepaskan kekuatan militernya dari udara dan darat untuk merebut Kabul dan kemudian mengusir kelompok garis keras itu keluar dari sebagian besar negara.

"Ini tidak bisa dinegosiasikan," kata Presiden Amerika Serikat George W Bush kala itu. Bush mengatakan hal tersebut pada hari-hari awal OEF ketika Taliban menyerukan solusi yang dinegosiasikan untuk situasi yang muncul setelah serangan 9/11 dan Washington menuntut agar mereka menyerahkan Osama bin Laden.

"Tidak ada yang perlu dinegosiasikan. Mereka menyembunyikan teroris. Mereka perlu menyerahkannya," kata Bush kepada wartawan kala itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement