Kamis 08 Oct 2020 17:00 WIB

3 Cara Meraih Kebahagiaan Spiritual dalam Islam

Islam mengajarkan banyak cara untuk meraih bahagia spiritual.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Elba Damhuri
Kebahagiaan dalam Islam -- Islam memberikan banyak cara untuk meraih bahagia atau kebahagiaan spiritual
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kebahagiaan dalam Islam -- Islam memberikan banyak cara untuk meraih bahagia atau kebahagiaan spiritual

 

IHRAM.CO.ID -- Bahagia itu sederhana. Begitulah ungkapan yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. 

Intinya, bahagia itu seperti bernafas alias mudah diraih dari hal-hal kecil hingga besar. 

Kita semua ingin menemukan kebahagiaan spiritual dalam diri kita. Kita semua ingin puas dan merasakan kedamaian dan ketenangan.

 

Pembicara internasional dalam bidang studi Islam dan spiritual, Yasmin Mogahed mengatakan, terdapat tiga cara menemukan kebahagiaan spiritual. Manusia memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi selain kebahagiaan fisik.

Kebahagiaan tersebut adalah kebahagiaan spiritual yakni kebahagiaan hati dan jiwa. Tingkat kebahagiaan yang tinggi ini hanya bisa datang melalui hubungan kita dengan Allah. Ada tiga cara untuk meraih kebahagiaan spiritual.

Pertama, mengingat Allah dengan banyak berzikir.

"Anda tidak bisa menyehatkan hati tanpa mengingat Allah. Ini adalah oksigen dari hati kita. Tanpa mengingat Allah kita akan sengsara dalam kehidupan ini dan selanjutnya," kata Yasmin Mogahed, dilansir di About Islam, Sabtu (20/6).

Kedua, perbanyak bersyukur kepada Allah.

Kita harus memiliki rasa terima kasih atas berkah yang Allah berikan kepada kita. Kita harus menunjukkan penghargaan dan penelitian menunjukkan ini benar-benar dapat membantu mengalahkan depresi.

Seperti yang dijanjikan Allah SWT di dalam Alquran. "La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid." Allah SWT akan menambah nikmat kepada hamba-Nya yang mau bersyukur."

"Dalam terapi depresi cara ini juga digunakan dengan menuliskan lima hal yang membuat kita bersyukur setiap hari," ujar Yasmin.

Ketiga, fokus pada hal-hal positif.

Dalam setiap situasi ada kemudahan dan kesulitan sehingga kita tidak harus fokus pada yang buruk. Kita harus fokus pada kebaikan yang kita miliki karena fokus kita tersebut akan semakin tumbuh.

"Semakin kita fokus pada apa yang kita miliki, semakin besar rasa puas dan syukur kita," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement