Selasa 06 Oct 2020 15:51 WIB

Wapres Minta Guru Adaptasi Keterampilan Digital

Wapres minta guru beradaptasi keterampilan digital di masa pandemi Covid-19

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden RI, Maruf Amin
Foto: Setwapres
Wakil Presiden RI, Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta guru beradaptasi membekali dirinya dengan pengetahuan dan keterampilan digital. Hal ini kata Ma'ruf, agar guru mampu menyajikan bahan ajar efektif di tengah pandemi Covid-19.

"Guru perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan digital sehingga dapat menyajikan bahan ajar yang sesuai dengan metoda pembelajaran jarak jauh yang efektif," ujar Ma'ruf dalam sambutannya di Focus Group Discussion (FGD) daring bertema “Penguatan Peran LPTK Dalam Menyiapkan Guru Indonesia", Selasa (6/10).

Ia mengatakan, adanya pandemi Covid-19 mengharuskan semua beradaptasi baik dalam bekerja maupun belajar secara lebih kreatif dan inovatif. Karena itu, ia meminta agar lembaga pendidikan tenaga pendidik untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang adaptif di masa pandemi ini.

"Ini juga sekaligus dalam rangka menghadapi era teknologi 4.0 dengan menerapkan metode pembelajaran jarak jauh," ujarnya.

Sebelumnya, ia juga meminta setiap tenaga pendidik memiliki kompetensi yang tinggi untuk menghasilkan peserta didik yang unggul. Sebab, tenaga pendidik yang profesional merupakan tulang punggung kegiatan pendidikan di Indonesia.

Ia mengatakan, setidaknya kompetensi yang harus dimiliki pendidik sebagaimana Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

"Kombinasi   dari   seluruh kompetensi ini mutlak diperlukan jika kita ingin menghasilkan peserta didik yang mandiri, bernalar kritis, dan kreatif," ungkapnya.

Selain itu, pendidik juga perlu melakukan pengembangan kompetensi secara seimbang, baik hard skill, yaitu pendidikan pengembangan kemampuan teknis tetapi juga pengembangan kompetensi soft skill, yaitu pendidikan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi yang persuasif dengan masyarakat.

Ia juga mengingatkan pengembangan SDM harus disertai dengan dengan pengasahan dan penguatan karakter. Hal ini penting agar SDM yang unggul juga akan senantiasa menempatkan kepentingan masyarakat sebagai yang utama tanpa memandang suku, agama, maupun golongan.

"Pengembangan SDM berbasis karakter harus sejajar dengan pengembangan SDM berbasis kompetensi," ujar Ma'ruf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement