Kamis 01 Oct 2020 22:48 WIB

Kawasan Industri Halal Libatkan UMKM di Daerah Sekitar

Semua kawasan industri akan terintegrasi sehingga saling memasok kebutuhan produksi.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kawasan Industri Halal Libatkan UMKM di Daerah Sekitar (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Kawasan Industri Halal Libatkan UMKM di Daerah Sekitar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia menjadi pasar halal yang sangat signifikan bagi negara lain. Namun banyak sekali potensi yang terlewatkan dan tidak dinikmati. Sehingga sangat didambakan keberadaan kawasan industri halal yang terintegrasi dengan pasar global.   

"Latar belakangnya berangkat dari kita sebagai negara populasi Muslim terbesar tapi tidak punya kawasan industri halal, padahal negara tetangga punya hingga 20 kawasan halal," katanya dalam Workshop & Coaching Pengembangan Industri Halal di Indonesia, Kamis (1/10).

Untuk menjangkau pasar global, Modern Halal Valley telah menjangkau jaringan kawasan industri halal (KIH) internasional. KIH ini sudah berkenalan di MIHAS Malaysia, juga sudah terhubung ke jaringan global internasional seperti Cordoba Halal Park Spanol, Johor Iskandar Halal Park, juga Penang International Halal Hub di Malaysia.

Kawasan Industri Modern Cikande menjadi kawasan industri pertama yang resmi memiliki kawasan industri halal bernama Modern Halal Valley. Managing Director Modern Cikande, Pascal Wilson mengatakan Modern Halal Valley sudah disiapkan sejak dua tahun lalu bersama dengan Kementerian Perindustrian RI, BPJPH dan LPPOM MUI.

Modern Halal Valley akan berdiri di atas lahan seluas 500 hektar dengan master plan yang mengedepankan integrasi rantai pasok halal. Modern Halal Valley akan terdiri dari beberapa zona. Sesuai regulasi, KIH harus minimal barrier atau kawasan bebas seluas 300 meter dan terpisah dari area industri yang sudah ada sebelumnya untuk memastikan tidak terpapar non halal. "Penzonaannya benar-benar terpisah dan punya pagar sendiri, areal tersebut dipastikan barang-barangnya tidak terkontaminasi," katanya. 

Dalam masterplan pengembangan juga kawasan ini akan memiliki fasilitas dry port untuk distribusi meluas. Saat ini sudah dilakukan penjualan dan kerja sama dengan sejumlah tenant utama, seperti salah satunya Charoen Pokphand.

Untuk tahap awal, baru 150 hektar lahan yang akan beroperasi dengan fokus pada makanan halal, farmasi, dan kosmetik. Pengembangannya juga akan melibatkan UMKM di daerah sekitar sehingga pembangunan kawasan industri disesuaikan dengan kebutuhan di wilayah.

Ia berharap semua kawasan industri akan terintegrasi sehingga saling memasok kebutuhan produksi. Apalagi masing-masing daerah punya komoditi unggulan. Potensi UMKM-nya juga tinggi dan belum banyak berkembang.

"Dengan KIH ini target utama kita UMKM juga bisa untuk pasarkan produk bersertifikat halal dan go international," katanya. Pascal mengatakan Modern Cikande saat ini sudah bekerja sama dengan beberapa UMKM di sekitar kawasan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement