Senin 28 Sep 2020 13:49 WIB

Satgas: 6 Persen Pasien di Wisma Atlet dari Klaster Keluarga

Satgas mengingatkan sesama anggota keluarga untuk saling mengingatkan patuh protokol.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Foto aerial suasana Wisma Atlet Pademangan di Jakarta, Ahad (27/9/2020). Pemerintah telah menyiapkan tower 8 Wisma Atlet Pademangan sebagai lokasi isolasi mandiri bagi OTG COVID-19 dengan kapasitas 1.548 pasien.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Foto aerial suasana Wisma Atlet Pademangan di Jakarta, Ahad (27/9/2020). Pemerintah telah menyiapkan tower 8 Wisma Atlet Pademangan sebagai lokasi isolasi mandiri bagi OTG COVID-19 dengan kapasitas 1.548 pasien.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 mencatat 6 persen dari seluruh pasien yang dirawat di RS darurat Wisma Atlet Kemayoran berasal dari klaster keluarga. Pasien tersebut terpapar infeksi virus corona dari orang-orang terdekat di lingkungan keluarga. 

"Ada 6 persen (pasien) yang  dirawat di wisma atlet ternyata positif covid padahal mereka relatif tidak beraktivitas keluar rumah. Artinya yang menulari adalah orang-orang terdekat di keluarga itu. Media pengantarnya adalah saudara-saudara kita," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam keterangan pers usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (28/9). 

Baca Juga

Kondisi tersebut memberi gambaran bahwa orang-orang terdekat bukan jaminan aman dari Covid-19. Bisa saja salah satu anggota keluarga yang beraktivitas di luar rumah tanpa sengaja membawa virus corona ke dalam rumah dan menularkannya kepada anggota keluarga lain yang sejak awal pandemi cukup patuh untuk tetap diam di rumah. 

"Saya ulangi lagi yang menulari adalah orang-orang terdekat yang ada di sekitar kita. Sehingga kita satu sama lainnya harus saling menjaga, harus saling melindungi, saling mengingatkan untuk patuh kepada protokol kesehatan," kata Doni.

Sampai akhir pekan lalu, Kementerian Kesehatan mencatat ada lebih dari 1.100 klaster penularan Covid-19 di seluruh Indonesia. Dari angka tersebut, sebagiannya adalah klaster keluarga. 

Secara global, Covid-19 telah membunuh lebih dari 1 juta orang. Sementara di Indonesia, jumlah kasus kematian menyentuh 10.386 orang. 

"Karenanya jangan kita anggap enteng," ujar Doni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement