Senin 28 Sep 2020 20:04 WIB

Pemimpin Dunia dalam Injil dan Zabur adalah Rasulullah?

Rasulullah SAW dalam Injil dan Zabur disebut sebagai pemimpin dunia.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW dalam Injil dan Zabur disebut sebagai pemimpin dunia.  Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW dalam Injil dan Zabur disebut sebagai pemimpin dunia. Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Cendekiawan Muslim asal Turki, Muhammad Fethullah Gulen menuliskan dua ayat dari kitab Injil dan kitab Zabur sebagai argumentasi bahwa dua kitab tersebut pun membahas atau membicarakan tentang akan munculnya sosok pemimpin dunia, di mana semua tunduk padanya.

Tiada lain yang dimaksudkan  pemimpin dunia oleh Fethullah Gulen dalam buku berjudul Cahaya Abadi Muhammad Kebanggaan Umat Manusia itu, adalah Rasulullah.  

Gulen menyebutkan, pada kitab Injil Yohanes bab 14 ayat 30 disebutkan Al Masih berkata; "Nanti aku tidak akan berbicara banyak dengan kalian, karena pemimpin dunia itu sedang datang kepadaku, dan tak ada sesuatu pun yang dimilikinya ada padaku."

Dalam Injil perjanjian baru edisi Indonesia ayat ini berbunyi: "Tidak banyak lagi aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku." (Yohanes 14:30).  

Dalam kitab Zabur-Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Mazmur dan dalam bahasa Inggris Psalms- bab 72 ayat 8 dikatakan sebagai berikut;   

"Kerajaannya akan membentang dari laut ke laut. Dari sungai itu sampai ke ujung bumi. Di depannya tunduk penduduk daerah pelosok. Raja-raja Tarsyisy dan pulau-pulau membawa hadiah-hadiah kepadanya. Raja-raja Syaba dan Saba' menyampaikan upeti. Semua raja tunduk di depannya. Semua bangsa menjadi hambanya. Karena dia menyelamatkan orang miskin peminta tolong yang tertindas dan tidak memiliki penolong. Dia menyantuni orang fakir dan yang membutuhkan. Dia menyelamatkan jiwa-jiwa sengsara dan mengeluarkan jiwa mereka dari kegelapan dan kekejaman. Dia menjaga hidup mereka, karena hidup begitu berharga di matanya. Semoga hiduplah sang raja. Semoga emas Syiba diberikan kepadanya. Semoga mereka berdoa untuk selamanya, dan meminta berkah Tuhan untuknya setiap siang. Semoga banyak tanaman gandum di bumi, dan di puncak-puncak gunung, dan semuanya mekar seperti cedar Lebanon, dan penduduk kota berbunga seperti rumput di tanah. Namanya akan abadi selamanya. Namanya akan kekal seperti kekalnya matahari. Umat manusia akan mengambil berkah dengannya, dan semua bangsa menyatakan bahwa dia baik.  

Gulen mengatakan meski sehebat apa pun upaya yang dilakukan kaum Nasrani dan Yahudi, baik saat ini maupun dimasa lalu, khususnya oleh orang-orang yang memendam kedengkian, dan meski sehebat apa pun upaya pengubahan dan manipulasi yang dilakukan terhadap kitab suci mereka, tapi ternyata kitab Taurat (Perjanjian lama) dan Injil yang masih ada saat ini menyimpan banyak ayat yang berisi berita gembira atas kenabian Rasulullah berikut tanda-tanda yang menunjuk kedatangan Rasulullah SAW. 

"Saya yakin bahwa berkat kesungguhan sejarawan kita, adakalanya kita masih dapat menemukan beberapa naskah Taurat, Injil, dan Zabur yang tidak banyak terkontaminasi oleh tangan manusia. Ketika itu terjadi, pasti semua orang termasuk kalangan awam akan dapat melihat petunjuk sangat jelas yang tidak membutuhkan takwil dan penjelasan tambahan lagi atas kenabian Rasulullah Muhammad SAW. Tampaknya, hadits-hadits yang mengabarkan bahwa kelak ajaran masehi akan kembali pada kemurniannya semula adalah petunjuk atas hal ini," kata Fethullah Gulen.  

Sementara itu dalam Alquran dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW juga telah menyatakan bahwa Taurat dan Injil yang asli memang menyampaikan banyak petunjuk mengenai sosok Rasulullah dan para sahabat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement