REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dalam pernyataannya mengatakan layanan umroh bagi jamaah dari luar negeri akan dimulai pada 1 November, Selasa (22/9). Kementerian mengatakan keputusan itu dibuat setelah menilai perkembangan virus corona dan sebagai respons atas keinginan Muslim di seluruh dunia yang ingin melakukan umroh.
Berikut tahapan pembukaan ibadah umroh, dilansir di Arab News, Rabu (23/9).
- Warga Arab Saudi dan ekspatriat melakukan umrah dengan kapasitas 30 persen mulai 4 Oktober. Ini setara dengan 6.000 jamaah umroh per hari.
- Fase kedua akan meningkatkan kapasitas Masjidil Haram menjadi 75 persen, yang akan mencakup 15 ribu jamaah umroh dan 40 ribu jamaah sholat lima waktu per hari mulai 18 Oktober.
- Jamaah dari luar negeri akan diizinkan melakukan umroh mulai 1 November dengan kapasitas penuh 20 ribu jamaah dan 60 ribu jamaah umum per hari.
- Kapasitas Masjidil Haram kembali normal, ketika semua risiko Covid-19 telah hilang.
Sebelum melakukan umroh, mereka harus mengajukan tanggal dan waktu spesifik ibadah secara daring. Pengajuan tersebut akan diluncurkan pada 27 September mendatang. Pengajuan secara daring dilakukan demi menghindari kerumunan dan menjaga jarak sosial sesuai protokol. Jamaah juga dapat memilih sarana transportasi dan titik pertemuan melalui aplikasi.
Arab Saudi mulai melonggarkan beberapa pembatasan penerbangan internasional untuk pertama kalinya sejak Maret. Kementerian Dalam Negeri mengatakan akan terus mengevaluasi pedoman dan perkembangan terkait pandemi ini. Tercatat lebih dari 330 ribu kasus Covid-19 di Arab Saudi, termasuk lebih dari 4.500 kematian.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
