Senin 21 Sep 2020 19:40 WIB

Pengusaha Travel Ceritakan Sulitnya Jalankan Usaha Umroh

Pengusaha Travel Ceritakan Sulitnya Jalankan Usaha Umroh

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Pengusaha Travel Ceritakan Sulitnya Jalankan Usaha Umroh
Foto: Reuters
Pengusaha Travel Ceritakan Sulitnya Jalankan Usaha Umroh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Arab Saudi dimungkinkan akan membuka umroh secara bertahap setelah membuka penerbangan internasional. Jikapun umroh dibuka, usaha umroh tahun ini akan menemui beberapa kesulitan.

Komisaris Taqwatours Rafiq Jauhary mengatakan, walaupun ada kemungkinan umroh akan berangsur dibuka sejak awal 2021, tidak mudah menjual paket umroh. Pandemi Covid-19 membuat usaha di sektor umroh dan haji khusus ini terpukul.

Baca Juga

Rafiq menuturkan, yang membuat usaha umroh semakin sulit di antaranya adanya berbagai protokol yang ketat, biaya yang tinggi, dimungkinankan adanya pembatasan kuota, dan menurunnya daya beli masyarakat di saat resesi ekonomi.

Untuk itu ia mengajak semua terutama pemilik Travel yang sudah memiliki izin sebagai PPIU bijak mengelola keuangan demi dapat bertahan di masa pendemi. Pandemi Covid telah membuat Indonesia mengalami resesi.

 

 

"Maka, mari perketat keuangan. Siapkan rencana terburuk jika sepanjang 1442 H penyelenggaraan umroh belum kembali normal," katanya saat dihubungi Republika, Ahad (20/9).

Rafiq menghitung, sejak 1 Januari 2021 dalam penanggalan Islam bertepatan dengan 18 Jumadil Awal 1442 H, jika mengacu pada penyelenggaraan umroh di tahun-tahun sebelumnya, maka musim umroh akan berakhir di pertengahan bulan Syawal.

Dari gambaran singkat di atas, kata dia, maka sisa waktu di musim umroh 1442 H hanya tersisa kurang lebih 5 bulan saja. Belum lagi jika dihitung dengan waktu uji coba dan lainnya. Pengelola travel umrah baru akan bertemu dengan musim umroh selanjutnya pada bulan Muharam 1443 H.

"Jika sebatas berfikir egois, rata-rata travel owner masih memiliki tabungan yang cukup untuk sebatas makan dan bertahan hidup untuk beberapa bulan ke depan. Dengan mem-PHK karyawan dan menutup kantor, mereka masih cukup aman," katanya.

Namun apakah hanya akan sampai di situ? Tentu seharusnya tidak. Kata dia, sebagai nakhoda yang baik, seluruh awak kapal akan dirangkul untuk mencoba mengarungi badai besar secara bersama-sama dan mencoba melewatinya dengan segala ilmu, usaha, dan doa yang dimiliki.

"Yuk buka mata lebih lebar, cari peluang usaha lain yang bisa dijalankan di masa pandemi ini," kata  Rafiq Jauhary yang juga Pembimbing Ibadah Haji dan Umroh ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement