Senin 21 Sep 2020 11:12 WIB

Dorong Ekspor, Kemendag Fokus di Tiga Kelompok Produk

Ketiga kelompok produk berkaitan dengam perkembangan pandemi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (tengah). Kementerian Perdagangan fokus pada tiga kelompok produk dalam mendorong ekspor di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Foto: ANTARA/RENO ESNIR/
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (tengah). Kementerian Perdagangan fokus pada tiga kelompok produk dalam mendorong ekspor di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memaparkan strategi kementerian dalam menyikapi perdagangan global demi mendorong ekspor. Strategi tersebut terdiri atas strategi jangka pendek dan jangka menengah melalui pendekatan produk dan pasar.

Baca Juga

Untuk strategi jangka pendek, pendekatan produk yang dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag) fokus pada tiga kategori produk. Pertama produk yang tumbuh positif selama pandemi Covid-19, kedua produk yang kembali pulih pasca pandemi Covid-19, dan ketiga produk baru yang muncul akibat pandemi Covid-19. 

"Sementara untuk pendekatan pasar, Kemendag akan menerapkan strategi pengembangan pasar ekspor disesuaikan dengan mempertimbangkan kondisi negara tujuan ekspor selama penanganan Covid-19 di masing-masing negara," kata Agus melalui siaran pers, kemarin.

Saat ini hingga satu tahun ke depan, kata Agus, negara tujuan ekspor difokuskan pada negara yang kondisi penanganan pandeminya sudah pulih atau mulai pulih, seperti Australia, Selandia Baru, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, Uni Arab Emirat (UAE), Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Aljazair, Kanada, dan Meksiko. 

Selanjutnya untuk strategi jangka menengah, Kemendag tengah mengkaji produk yang memiliki kekuatan pasar di negara akreditasi para perwakilan perdagangan dan mengklasifikasikannya dalam tiga kategori. Pertama, excellent products, yaitu produk yang memiliki market power di negara tujuan ekspor. Kedua, emerging products, yaitu produk yang memiliki tren ekspor meningkat selama lima tahun. Lalu ketiga, losing products, yaitu produk yang memiliki tren ekspor menurun selama lima tahun.

Agus juga mengungkapkan, Indonesia akan berpartisipasi pada salah satu pameran terbesar di dunia yaitu Expo 2020 Dubai di UAE yang bertema ‘Connecting Minds, Creating the Future’. "Partisipasi Indonesia merupakan salah satu upaya meningkatkan citra Indonesia di mata internasional," kata Agus.

Ajang itu semula akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2020 sampai 10 April 2021. Namun, akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia, penyelenggaraannya ditunda menjadi pada 1 Oktober 2021 sampai 31 Maret 2022.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement