Selasa 15 Sep 2020 04:20 WIB

Ibnu Said Al-Maghribi: Intelektual dari Andalusia

Ibnu Said Al-Maghribi masyhur sebagai penyair Andalusia.

Ibnu Said Al-Maghribi: Intelektual dari Andalusia.
Foto: Mgrol120
Ibnu Said Al-Maghribi: Intelektual dari Andalusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama lengkapnya Abu al-Hasan Ali bin Musa bin Muhammad bin Abdul Malik bin Said al-Maghribi. Ia lebih dikenal dengan Ibnu Said al-Maghribi. Seorang ahli sejarah, geografi, dan antologi. Tetapi namanya masyhur sebagai penyair Andalusia.

Ibnu Said lahir pada 1231 M/610 H di sebuah perkampungan dekat kota Granada. Keluarganya adalah keturunan Ammar bin Yassir.

Baca Juga

Ia menghabiskan masa mudanya di Spanyol, lama menetap di Seville. Di sana, ia menuntut ilmu dan melakukan banyak aktivitas intelektual. Salah satu karya yang lahir dari aktivitas intelektualnya adalah Kitab al-Maghrib fi Hula al-Maghrib.

Sebuah karya yang berkali-kali direvisi oleh penulisnya (Ibnu Said). Karya yang ternyata memendam sejarah yang mengesankan dan berliku-liku.

Pada 1241 M (639 H), Ibnu Said meninggalkan Spanyol untuk melaksanakan ibadah haji bersama ayahnya (di mana ayahnya meninggal dalam perjalanan). Tanpa terduga, begitu tiba di Kairo, Mesir, Ibnu Said memperoleh sambutan hangat dari masyarakat yang ternyata telah mengenal Kitab al-Maghrib fi Hula al-Maghrib. Di kota itulah pertama kali namanya mulai terkenal.

Pada 648 H/1249 M, Ibnu Said meninggalkan Mesir dan mengembara ke Iraq, Syria, dan sejumlah negara lain. Dalam perjalanannya tersebut, ia menunaikan haji untuk kedua kalinya.

Tujuannya untuk memperoleh lebih banyak pengetahuan dan pandangan ilmiah dalam menyelesaikan bukunya, Kitab al-Musyrik fi Hula al-Masyrik. Semula, buku tersebut disusun ayahnya, tapi ditinggalkan tanpa pernah diselesaikan.

Sayangnya, karya ini tidak pernah lengkap dan tidak pernah muncul dalam bentuk asli yang terjilid utuh. Beberapa jilid di antaranya dalam bentuk manuskrip yang dapat ditemukan di Kairo.

Sebagai penyair, Ibnu Said menulis beragam jenis syair, baik yang bertema klise, ekspresi nostalgia terhadap kampung halaman, maupun ungkapan perasaannya. Namun, karya-karyanya yang banyak ditemukan dan diterbitkan kembali di kemudian hari adalah karya yang berbentuk tulisan ilmiah dan populer.

Karya Ibnu Said yang mudah dikenal adalah Riwayat al-Mubarrizin wa Ghayat al-Mumayyizin. Buku ini diterjemahkan dalam bahasa Spanyol oleh E Garcia Gomez di Madrid (1942) dan dalam bahasa Inggris oleh A J Arberry di Cambridge. Karya lainnya adalah Unwan al-Murkisat wa al-Mutribat, terbit di Kairo pada 1286.

Karya ini diedit dan diterjemahkan ke bahasa Prancis oleh A Mahdad (1949). Sementara al-Ghusun al-Yani’a fi Mahasin Syu’ara al-Mi’a as Sabi’a dan Ikhtisar al-Kidh al-Mualla fi at-Tarikh al-Muhalla adalah dua karyanya yang diedit oleh Ibrahim Ibyari (terbit di Kairo, 1955 dan 1959).

Pada 1953 dan 1958, Mukhtasar Jughrafiyah juga diedit dan sebagian diterjemahkan dalam bahasa Spanyol dan Prancis oleh J Vernet G Potrian. Sebagian besar karyanya berisi biografi para sarjana terkenal pada masa itu, cerita keluarganya sendiri, dan perjalanannya ke Makkah.

Sebagai ahli geografi, Ibnu Said banyak melakukan perjalanan yang jauh dan mengabadikan semua pengalamannya dalam bentuk buku. Seperti, misalnya, ia menulis buku al-Nafha al-Miskiyyah fi ar-Rihla al-Makkiyyah. Ketika tiba di Tunisia pada 652 H/1254 M, ia berkhidmat dengan Amir Muntasir.

Pada 666 H/1267 M, ia memulai perjalanan menuju ke arah Timur hingga ke Iran. Sepanjang pengembaraan yang cukup panjang itu, ia juga menulis puisi mengenai pemikiran dan nostalgia terhadap kampung halamannya di Andalusia. Dan karya yang meningkatkan kemasyhurannya adalah sebuah antologi berjudul Maghrib.

Pada tahun-tahun menjelang akhir hayatnya, Ibnu Said kembali ke Tunisia, sekitar 675 H/1276 M, dan meninggal dunia sepuluh tahun kemudian. Di antara karya terakhirnya yang masih ada dan dicetak adalah Riwayat al-Mubarrizin wa Ghayat al-Mumayyizin (diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol oleh E Garcia Gomez (Madrid, 1942) dan A J Arberry pula menerjemahkannya ke bahasa Inggris (Cambridge, 1953); Unwan al-Murkisat wa al-Mutribat (edisi Kairo, 1286 M).

Karya ini disunting dan diterjemahkan dalam bahasa Prancis oleh A Mahdad (Algieria, 1949); al-Ghusun al-Yani’a fi Mahasin Syu’ara al-Mi’a al-Sabi’a, buku ini disunting oleh Ibrahim Ibyari dan terbit di Kairo, 1955; dan karya-karya lainnya. Kebanyakan karyanya mencakup riwayat hidup para sarjana pada zamannya. Ia juga menuliskan kehidupan keluarganya. Membuat catatan dalam bentuk buku ketika melakukan perjalanan ke Makkah. Menulis tentang geografi. Dan sebagainya. Ibnu Said meninggal dunia pada 1286 (685 H).

https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/09/04/ibnu-said-al-maghribi-intelektual-multidisiplin-dari-andalusia/

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement