Kamis 03 Sep 2020 22:23 WIB

Memperbanyak Sholat di Masjidil Haram

Sholat sunnah yang lain pun bisa mereka kerjakan dalam jumlah rakaat yang maksimal.

Memperbanyak Sholat di Masjidil Haram (ilustrasi)
Foto: saudigazette
Memperbanyak Sholat di Masjidil Haram (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,Oleh: Bobby Herwibowo

Sebagai seorang Muslim, siapakah orangnya yang tidak mengetahui Al Masjidil Haram? Masjid ini adalah masjid yang paling bersejarah di antara masjid manapun di dunia. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun mengakui keutamaan masjid ini. Dialah rumah pertama yang dibangun Allah Swt untuk ummat manusia. QS.3:96.

Inilah salah satu dari 3 masjid yang diperintahkan oleh Rasulullah Saw kepada ummatnya untuk dikunjungi. Dalam sebuah kesempatan Beliau Saw bersabda: Janganlah kalian bersusah payah dalam bepergian kecuali menuju 3 masjid; Al Masjidil Haram, Al Masjidil Aqsha dan Masjidku ini (Masjid Nabawi).” Muttafaq Alaihi.

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah Saw amat menganjurkan ummatnya untuk mengunjungi ketiga masjid ini, dan Masjidil Haram adalah masjid peringkat pertama yang perlu dikunjungi oleh setiap muslim.

 

Masjidil Haram adalah satu-satunya masjid di dunia yang terdapat di dalamnya Ka’bah Al Musyarrafah. Di mana setiap Muslim menghadapkan wajah dan hatinya ke arah yang sama sedikitnya 5 kali dalam sehari. Ia adalah simbol persatuan ummat. Ia pun merupakan tempat turunnya rahmat Allah SWT setiap saat. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebutkan: “Sungguh Allah menurunkan pada setiap hari dan malam 120 rahmat di Baitullah ini. 60 rahmat untuk orang yang melakukan tawaf. 40 rahmat bagi orang yang mendirikan shalat, dan 20 rahmat bagi orang yang memandang ke arah Ka’bah.” HR Thabrani.

Hadits ini menunjukkan bahwa ibadah di Masjidil Haram amatlah diperintahkan, sebab rahmat Allah Swt senantiasa diturunkan di sana sepanjang waktu. Wabil khusus ketiga ibadah yang spesifik tadi, yaitu tawaf, memperbanyak sholat dan memandang Ka’bah.

Banyak sekali para jemaah haji Indonesia yang beri’tikaf di Masjidil Haram namun mereka tidak mengerti harus mengerjakan apa? Tidak sedikit terlihat di antara mereka yang berbicara satu sama lain, bahkan ada juga yang tidur terlelap di lantai masjid.

Semoga tidur itupun dianggap berpahala sebab niat i’tikaf mereka. Namun alangkah baiknya jika mereka memperbanyak sholat selama mereka berada di Masjidil Haram, sebab sholat di dalam Masjidil Haram bernilai 100 ribu kali lipat dibandingkan sholat dimana pun juga.

Hal ini berdasarkan hadits Nabi Saw yang berbunyi: “Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama 1000 kali lipat dibandingkan sholat dimanapun, kecuali Masjidil Haram. Sebab sholat di Masjidil Haram 100 kali lipat dibanding sholat di Masjidku ini.” Muttafaq Alaih

Oleh karenanya memperbanyak ibadah sholat di Masjidil Haram amat dianjurkan untuk setiap Muslim yang datang ke sana. Selain mengerjakan sholat fardhu lima waktu, mereka bisa mengerjakan sholat sunnah rawatib baik yang muakkadah maupun yang ghairu muakkadah. Sholat sunnah yang lain pun bisa mereka kerjakan dalam jumlah rakaat yang maksimal.

Sholat-sholat sunnah itu adalah Isyraq (waktu matahari terbit), Dhuha, Tahajjud, Syukrul Wudhu (usai berwudhu), Witir, Hajat, Istikharah, Taubat, Mutlaq dan lain-lain. Maka berdasarkan dalil-dalil yang telah disebutkan di atas amatlah dianjurkan bagi setiap Muslim yang beruntung untuk datang ke Masjidil Haram untuk memperbanyak sholat sunnah di sana.

Semoga Allah SWT memberi mereka rahmat yang tiada terputus sebab mereka sibuk mencari ridha-Nya dengan cara memperbanyak shalat di sana. Amien!

 

*Artikel ini telah dimuat di Harian Republika, Sabtu, 20 Desember 2008

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement