Rabu 02 Sep 2020 15:11 WIB

Stafnya Terpapar Covid-19, Kepala Bappenas akan Swab Test

Ada 13 kasus positif Covid-19 yang terjadi di lingkungan Kementerian PPN/ Bappenas.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa segera melakukan swab test. Langkah ini dilakukan mengingat ada beberapa staf yang positif terpapar Covid-19.  

 Informasi tersebut disampaikan Suharso dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (2/9). "Ada beberapa staf yang terkena (Covid-19) dan hari ini harusnya saya swab test," ucapnya sebelum memulai paparan saat rapat. 

Baca Juga

Kondisi itulah yang membuat Suharso tidak dapat rapat tatap muka dengan pihak legislatif. Dari data yang diterima Republika.co.id, sudah ada 13 kasus positif Covid-19 yang terjadi di lingkungan Kementerian PPN/ Bappenas. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari sejak kasus pertama di kementerian pada Mei 2020 sampai dengan Rabu.

Kepala Biro Humas dan TU Pimpinan Kementerian PPN/Bappenas Parulian Silalahi memastikan, seluruh kasus yang terjadi sudah ditangani dengan protokol Covid-19 yang berlaku sesuai dengan panduan Satuan Tugas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan.

Parulian menjelaskan, banyak di antara staf yang terpapar Covid-19 tersebut telah sembuh dan mendapatkan hasil negatif. "Seluruhnya sudah dalam penanganan sesuai protokol, sebagian besar saat ini sudah negatif Covid-19 dan dalam keadaan sehat," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Rabu.

Berdasarkan data dari situs resmi Covid.go.id, jumlah kasus positif di Indonesia per Selasa (1/9) sudah mencapai 178 ribu, bertambah 2.775 kasus dari hari sebelumnya. Sebanyak 128 ribu sudah sembuh dengan 7.505 orang meninggal dunia. 

Tingkat penyebaran tertinggi terjadi di DKI Jakarta dengan jumlah yang mencapai 40.987 kasus. Posisi kedua diduduki oleh Jawa Timur yang memiliki kasus lebih dari 30 ribu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement