Selasa 01 Sep 2020 18:10 WIB

Pasien Covid-19 di Kota Bekasi Ada 63 Pasien

Sejak gelombang 1 April sektar 68 orang per hari, saat ini 50-60 pasien per hari

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Warga melintas di dekat mural sosialisasi untuk hidup sehat di Rawa Pasung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (7/8/2020). Berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 per 7 Agustus 2020, kasus positif di Indonesia telah mencapai 121.226 orang, dengan total pasien yang sembuh 77.557 orang dan meninggal dunia 5.593 orang.
Foto: ANTARA /Fakhri Hermansyah
Warga melintas di dekat mural sosialisasi untuk hidup sehat di Rawa Pasung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (7/8/2020). Berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 per 7 Agustus 2020, kasus positif di Indonesia telah mencapai 121.226 orang, dengan total pasien yang sembuh 77.557 orang dan meninggal dunia 5.593 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Tingkat keterisian pasien di RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, mencapai 63 pasien. Angka ini mencapai 50 persen lebih dari total kapasitas yang disediakan yakni 117 bed.

Direktur Utama RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi,Kusnanto Saidi mengatakan per Selasa (1/9), pukul 13.00 WIB jumlah pasien Covid-19 yang dirawat ada 63 pasien. Sebanyak 44 pasien merupakan penduduk Bekasi, sedangkan 19 pasien lainnya warga luar Kota Bekasi.

“Jam 1 siang tadi, 63 orang untuk yang KTP Kota Bekasi 44, sisanya dari luar KTP Kota Bekasi,” kata Kusnanto, saat dihubungi wartawan, Selasa (1/8).

Kusnanto mengatakan, jumlah pasien yang masuk cenderung meningkat. Namun jumlah ini bukan dalam posisi puncak okupansi. Sebelumnya, kata dia, pada April lalu, jumlah pasien RSUD mencapai 68 orang dalam satu hari.

“Kita pernah mengalami di gelombang 1 April sekitar 68 orang dalam satu hari. Sekarang rata-rata 50-60 orang per hari. Ada yang masuk dan pulang tiap hari,” kata dia.

Dia menuturkan, kendati jumlah pasien yang dirawat bertambah namun angka kesembuhan juga naik. Alasannya adalah saat ini diagnosa dilakukan dengan metode yang lebih pasti. Kondisi ini berbeda dengan masa awal Covid-19 muncul.

Sewaktu Covid-19 muncul di awal-awal pandemi, tim dokter masih kesulitan untuk mendiagnosa penyakitnya. “Dulu, dokter itu bingung dalam menentukan diagnosa di awal apakah ini covid atau bukan. Hanya berdasarkan rontgen thorax, CT scan dan gejala. Kalau sekarang kan begitu pasien masuk dengan gejala dipastikan dengan PCR hanya dalam kurun 3-4 jam sudah dapat hasil,” kata dia.

Saat ini, pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSUD, ditempatkan di Gedung F. Dalam ruangan isolasi, ada ruangan yang isinya 6 bed, 4 bed dan 8 bed. Tergantung dari luas ruangan. Selain itu, ada ruangan ICU yang terpisah.

“ICU kalau ga salah ada 4 bed di Gedung F, kemudian gedung A ada 9 bed,” jelas dia.

Adapun, Kusnanto menambahkan, saat ini angka kesembuhan rata-rata pasien Covid-19 mencapai sembilan hari untuk yang tanpa komorbid. Sedangkan untuk yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta bisa mencapai 14 hari.

“Sekarang angka kesembuhan cukup baik, 9 hari rata2-rata sudah ada sembuh, tanpa komorbit ya. Komorbit agak lama bisa 14 hari,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement