Selasa 18 Aug 2020 17:21 WIB

Dihantam Covid-19, UMKM Harus Cari Alternatif Pembiayaan Lain

Perusahaan penyedia layanan keuangan digital dapat membantu umkm.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Dihantam Covid-19, UMKM Harus Cari Alternatif Pembiayaan Lain. (FOTO: Sufri Yuliardi)
Dihantam Covid-19, UMKM Harus Cari Alternatif Pembiayaan Lain. (FOTO: Sufri Yuliardi)

REPUBLIKA.CO.ID, Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal menilai sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia kini harus mampu beradaptasi dan memaksimalkan berbagai cara baru dalam mengakses pendanaan demi kelangsungan usahanya, menyusul masa pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia hingga saat ini.

Terkait akses permodalan, Fithra Faisal mengungkapkan bahwa UMKM harus mampu menemukan alternatif pembiayaan agar tak lagi terlalu bergantung kepada insentif pemerintah maupun permodalan bank konvensional. Salah satu alternatif di era saat ini adalah melalui opsi platform pembiayaan berbasis digital, seperti salah satunya Akulaku Finance Indonesia.

UMKM harus lebih adaptif. Artinya, banyak UMKM sekarang go online, maka akses permodalan pun bisa melalui alternatif fasilitas secara online.

Baca Juga: UMKM Akan Diguyur Bantuan Rp2,4 Juta, Ini Syaratnya...

"Kalau kita lihat dari perkembangan sektoral, transaksi masih ada. Bila UMKM bergabung dan masuk ke platform usaha digital, terutama bagi yang belum, seharusnya bisa membuat UMKM lebih survive," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Menurutnya, di tengah pandemi ini, tidak hanya sektor kesehatan yang terdampak, akan tetapi hampir semua sektor, termasuk ekonomi, terlebih para pelaku UMKM. Berbagai pihak perlu bahu-membahu membantu membangkitkan usaha para pelaku UMKM yang memiliki peran penting dalam kebangkitan sektor perekonomian.

Belakangan terdengar bahwa ada perusahaan multinasional yang memberikan bantuan kepada ratusan ribu pedagang warung yang bernaung dalam ekosistemnya. Bantuan yang diberikan pun bermacam-macam bentuknya, ada yang berbentuk tambahan modal usaha, ada juga yang berupa sumbangan.

"Aksi nyata seperti ini yang dapat membantu sektor UMKM yang mengalami periode yang sulit," tuturnya.

Terlebih lagi, sebagian besar pelaku UMKM masuk kategori unbankable ataupun underserved sehingga terkadang sulit untuk memeroleh akses pendanaan yang cepat dari perbankan.

Untuk itu, Fithra pun mengimbau agar perusahaan penyedia layanan keuangan digital dapat memanfaatkan momentum ini dan menjadi salah satu solusi atas persoalan yang dihadapi oleh UMKM sehingga mereka dapat bangkit.

"Penyedia layanan keuangan di luar perbankan ini seharusnya cukup membantu. Di sisi lain ya kalau bisa ada semacam restrukturisasi cicilan, bagi usaha kecil yang memang dalam kondisi tertekan seperti memberikan relaksasi pembayaran cicilan," katanya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement