Rabu 05 Aug 2020 20:39 WIB

Jenis Virus Corona Baru Bunuh Ratusan Unta di Kenya

Virus corona yang serang unta di Kenya tidak berisiko bagi manusia.

Hewan unta di Kenya banyak yang mati akibat virus corona jenis baru.
Foto: Rehan Khan/EPA
Hewan unta di Kenya banyak yang mati akibat virus corona jenis baru.

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Penyakit misterius yang menyebabkan ratusan unta mati di timur laut Kenya selama berbulan-bulan kini ditetapkan penyebabnya. Pejabat kesehatan di daerah Marsabit, Kenya utara, mengatakan penyebabnya adalah salah satu jenis virus corona.

Pejabat kesehatan mengatakan kepada awak media bahwa virus corona pada unta tidak menimbulkan risiko bagi manusia namun telah menyebabkan lebih dari 200 unta mati. Pihaknya memperingatkan angka tersebut kemungkinan terus bertambah sebab sebagian besar kasus tidak dilaporkan.

Baca Juga

Pejabat kesehatan Marsabit dan pemerintah setempat mengatakan virus corona terkait Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) bertanggung jawab atas kematian ratusan unta, yang melumpuhkan usaha ternak hidup. Para pedagang dari seberang perbatasan, Somalia dan Ethiopia, membeli unta seharga kurang dari 800 dolar AS (sekitar) per ekor.

"Virus corona pada unta ini ditemukan dalam populasi unta dan tiga orang yang mengurusi unta, yang terbukti tertular virus corona," kata Adano Kochi, direktur kesehatan masyarakat daerah Marsabit kepada wartawan.

Bonaya Racha, pimpinan setempat yang mewakili pemerintah di daerah tersebut, mengatakan lebih dari 200 unta mati di Marsabit saja. "Unta kami menderita batuk parah, kedua kelenjar getah bening mereka membengkak dan beberapa hari kemudian mati."

Penduduk setempat kini merasa khawatir meski telah diyakinkan bahwa virus corona unta tidak berisiko pada mereka sebab mayoritas penduduk bergantung pada produk unta seperti susu, daging dan keju, dilansir dari Anadolu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement