Rabu 05 Aug 2020 09:43 WIB

Staf Reaktif, Gedung DPRD Kabupaten Bogor Disterilisasi

Pelaksanaan rapid test akan dilakukan untuk semua pegawai gedung DPRD Kabupaten Bogor

Rep: Rahayu Marini Hakim/ Red: Bilal Ramadhan
Kantor DPRD Kabupaten Bogor di Cibinong.
Foto: Dok
Kantor DPRD Kabupaten Bogor di Cibinong.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengakui, dua orang staf telah terpapar Covid-19. Keduanya merupakan warga Kota Bogor, penularan terjadi dari klaster keluarga.

"Penularan pertama diduga dari istri dan anak salah satu staf itu. Lalu menularkan ke rekan kerjanya yang kebetulan satu ruangan,” kata Rudy, Rabu (5/8).

Sebelumnya ia menyebut ada tiga orang dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test dan dua diantaranya dikonfirmasi positif. Pelaksanaan rapid test juga akan dilakukan untuk semua penghuni gedung tersebut.

Hasil reaktif itu sendiri telah diteruskan untuk diperiksa secara akurat melalui swab test. Saat ini tinggal menunggu hasilnya. Semua aktifitas kerja di gedung DPRD sendiri mendadak dihentikan sementara waktu. Semua anggota dewan dianjurkan menjalani Work From Home (WFH).

Segala rapat dan pertemuan yang terjadwal akan dijadwalkan ulang kembali. Bahkan, seluruh bagian bangunan gedung juga akan disemprotkan disinfektan secara rutin sebelum para anggota dewan bisa masuk kembali.

“Karena keterbatasan alat tes, maka kami lakukan tes swab kepada seluruh pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Bogor secara bertahap. Selama dua minggu ini kami akan mengisolasi secara mandiri dulu,” ujar politikus asal Gerindra ini.

Ia pun menyebut akan terus menyebarkan informasi tersebut ke masyarakat. Menurutnya, positif Covid-19 seharusnya bukan menjadi hal yang tabu. Rudy menyebut yang terpenting hanya perlu waspada dan lebih menjaga secara ketat protokol kesehatan.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Agus Salim juga mengakui, laporan terkait staf positif itu telah masuk ke jajarannya. Proses pemeriksaan melalui rapid test memang telah dijalankan di kantor DPRD sejak Selasa (4/8). Karena memiliki banyak personel, rapid test akan dilakukan secara bertahap dan menghabiskan waktu dua sampai tiga hari.

"Kalau anggota dewan, tidak ada ya (yang reaktif maupun positif Covid-19) saya pantau. Karena hasil pemeriksaan Komisi I tidak ada yang reaktif. Ada yang reaktif, tapi dari pendampingnya (staf) Sekwan (Sekretaris Dewan)," ujar dia.

Selain itu, ia menyebutkan mensterilkan kantor DPRD itu juga diikuti dengan inisiatif para anggota dewan untuk memeriksakan diri ke RSUD Cibinong. Ia mengakui, dirinya juga akan menjalani swab test secara bertahap.

"Kita ingin menjaga diri semuanya. Kalau ada segera cegah dini, siapa pun itu. Makanya para dewan kita minta menahan diri sekaligus semua ruangan disemprot. Kita juga banyak fokus kegiatan itu dari rumah dengan terus koordinasi. Sampai kita pastikan bahwa semuanya clear," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement