Senin 03 Aug 2020 09:37 WIB

Filipina Kembali Terapkan Lockdown

Filipina kembali terapkan lockdown menyusul terus melonjaknya kasus Covid-19

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
 Petugas kepolisian Filipina melakukan pos pemeriksaan selama penguncian di Kota Navotas, Filipina, 16 Juli 2020. Filipina kembali terapkan lockdown menyusul terus melonjaknya kasus Covid-19. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/FRANCIS R. MALASIG
Petugas kepolisian Filipina melakukan pos pemeriksaan selama penguncian di Kota Navotas, Filipina, 16 Juli 2020. Filipina kembali terapkan lockdown menyusul terus melonjaknya kasus Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina akan memberlakukan kembali karantina wilayah atau lockdown di ibu kota Manila dan beberapa provinsi di sekitarnya selama dua pekan. Keputusan itu diambil menyusul terus melonjaknya kasus Covid-19 yang kini telah menembus angka 100 ribu.

Selain Manila, lockdown akan diterapkan pula di Laguna, Cavite, Rizal, dan Bulacan. "Saya sudah mendengar kalian. Jangan kehilangan harapan. Kami sadar bahwa kalian lelah,” kata Duterte pada Ahad (2/8) malam.

Baca Juga

Pesan tersebut dia tujukan untuk para dokter dan petugas medis yang berada di garis depan penanganan Covid-19. Sebelumnya sebanyak 80 kelompok yang mewakili 80 ribu dokter dan satu juta perawat mendesak Pemerintah Filipina untuk kembali menerapkan lockdown. Mereka memperingatkan potensi runtuhnya sistem kesehatan akibat terus melonjaknya kasus baru Covid-19.

"Petugas kesehatan kami kelelahan dengan jumlah pasien yang tampaknya tak berujung dan berbondong-bondong ke rumah sakit kami untuk penerimaan dan perawatan darurat," kata kelompok yang dipimpin Philippine College of Physicians dalam suratnya yang ditujukan kepada Duterte pada Sabtu (1/8).

Mereka mengisyaratkan tak mampu lagi menghadapi kondisi demikian. "Kami melakukan pertarungan yang kalah melawan Covid-19," kata mereka. Pada Ahad lalu, Filipina melaporkan 5.032 kasus baru Covid-19. Saat ini negara tersebut memiliki 103.185 kasus dengan korban meninggal mencapai 2.059 jiwa.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement