Sabtu 01 Aug 2020 12:22 WIB

Layanan Bagi Jamaah Berdasarkan Inovasi Teknologi Terbaru

Layanan Bagi Jamaah Berdasarkan Inovasi Teknologi Terbaru

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Layanan Bagi Jamaah Berdasarkan Inovasi Teknologi Terbaru. Foto ilustrasi: Para wainita Makkah ketika merayakan tradisi Al Khaleef dengan berbondong-bondong melakukan tawaf di Ka
Foto: saudigazette
Layanan Bagi Jamaah Berdasarkan Inovasi Teknologi Terbaru. Foto ilustrasi: Para wainita Makkah ketika merayakan tradisi Al Khaleef dengan berbondong-bondong melakukan tawaf di Ka

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Perkembangan teknologi menjadi hal yang sangat dimanfaatkan untuk pelaksanaan haji kali ini. Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Dr. Abdul Fattah bin Suleiman Mashat, mengatakan teknologi membantu memberikan layanan yang lebih baik bagi jamaah haji.

Dilansir di Arab News, Mashat mengatakan untuk tahun kedua, secara berturut-turut kementerian telah menerapkan inisiatif “kartu pintar”. Tujuannya untuk menyediakan layanan berkualitas tinggi bagi para peziarah dan memfasilitasi perjalanan umat Muslim saat melakukan ritual mereka.

Baca Juga

"Kartu pintar" adalah perpanjangan dari platform "Haji Cerdas", yang mencakup identitas digital jamaah haji.  Mashat mengatakan, dengan persyaratan tahun ini, layanan yang terkait dengan kartu tersebut telah dikembangkan.

Di dalamnya tidak hanya terdapat informasi pribadi, tetapi juga rekam medis dan akomodasi selama haji. Termasuk kelompok haji, nomor bus dan kursi, akomodasi, nomor kamar dan tempat tidur.

Selain itu, kartu ini membantu membimbing peziarah ke akomodasi atau hotel mereka dan mengontrol masuknya mereka ke situs suci, selain mengurangi peziarah yang tidak teratur.

Mashat mengatakan salah satu fitur paling penting dari "kartu pintar" adalah desainnya. Kartu ini menggunakan serangkaian kelompok warna yang terkait dengan layanan program, pengelompokan dan perpindahan jamaah . Termasuk teknologi NFC untuk membaca data haji melalui perangkat pelayanan mandiri.

Selain itu, terdapat barcode atau kode batang yang dapat dibaca oleh para petugas haji, untuk meningkatkan layanan yang diberikan kepada para peziarah.

Dia mengatakan kementerian telah mulai melakukan implementasi rencana eksekutif strategis untuk musim haji tahun ini lebih awal. Ini dilakukan setelah Kerajaan Saudi mengeluarkan keputusan melaksanakan haji dalam jumlah yang sangat terbatas.

Keputusan pembatasan diambil untuk mencegah penyebaran Covid-19. Jika dalam jumlah besar, atau kondisi normal haji, jaga jarak sosial susah untuk diimplementasikan.

 

"Kementerian dan semua pihak yang terkait dengan pengorganisasian musim haji tahun ini, tertarik untuk memberikan layanan terbaik bagi para peziarah sambil menerapkan standar kesehatan dan keselamatan tertinggi," ujarnya dilansir di Arab News, Jumat (31/7).

Langkah-langkah pencegahan dan kehati-hatian diberlakukan selama pelaksanaan haji, sesuai dengan arahan dari Kerajaan Saudi. Kerajaan ingin memberikan layanan terbaik kepada para peziarah.  

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/1712376/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement