Rabu 29 Jul 2020 20:50 WIB

Pemerintah Jamin Ruang Fiskal Cukup Danai Vaksin Covid-19

Pemerintah telah menyusun RAPBN 2021 yang mengakomodasi kebutuhan dana vaksin Covid

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Vaksin Covid-19
Foto: Republika
Vaksin Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan ruang fiskal cukup lebar untuk mendanai produksi vaksin Covid-19 pada 2021 mendatang, sekaligus distribusinya kepada masyarakat. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, implementasi produksi hingga penyaluran vaksin Covid-19 nantinya pasti butuh waktu yang tak singkat dan dana yang tak sedikit. Mengantisipasi hal ini, pemerintah telah menyusun RAPBN 2021 yang mengakomodasi kebutuhan tersebut.

"Kami persiapkan, kalau implementasinya (vaksin) butuh waktu kami memastikan bahwa untuk tahun depan kita memiliki ruang fiskal yang cukup. Dan kami sudah persiapkan, sudah mengajukan, dan kami sudah anggarkan ruang fiskal yang cukup untuk bisa mengganjal aktivitas ekonomi di tahun depan," jelas Budi dalam keterangan pers, Rabu (29/7).

Kendati ada optimisme bahwa vaksin bisa segera diproduksi, Budi meminta masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Berjalannya protokol kesehatan, menurutnya, menjadi kunci pembukaan aktivitas ekonomi bisa berjalan optimal tanpa menyulut gelombang kedua Covid-19.

"Saya ajak seluruh masyarakat, kalau misalnya tidak ditemukan atau agak lambat ditemukan vaksinnya, saya sampaikan bahwa dengan disiplin kesehatan yang baik, saya nggak bosen-bosen ulangi ini. Dengan kembalikan rasa aman melalui protokol kesehatan, harusnya secara bertahap kita mulai beraktivitas dengan perubahan perilaku yang berbeda. Dengan normal baru," katanya.

Tren penambahan kasus positif Covid-19 yang terus menanjak hingga akhir Juli 2020 ini membuat urgensi produksi vaksin ikut bertambah. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof. Amin Soebandrio, mengungkapkan bahwa sampai saat ini progres persiapan vaksin Covid-19 baru menyentuh 30 persen.

Eijkman diberi batas waktu sampai Maret 2021 untuk merampungkan riset terkait vaksin Covid-19. Terkait batas waktu yang diberikan pemerintah ini, Amin optimistis bisa menepatinya. Bahkan ia yakin produksi vaksin atas prakarsa Eijkman bisa dilakukan setidaknya Februari 2021 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement