Selasa 28 Jul 2020 15:13 WIB

Warga Arab Saudi Kenang Haji di Tengah Kekecewaan Pandemi

Warga Arab Saudi juga menantikan bisa menunaikan haji.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Warga Arab Saudi Kenang Haji di Tengah Kekecewaan Pandemi. Hajar Aswad yang terletak di sudut timur Kabah disiapkan sebelum jamaah haji mulai melakukan thawaf di Masjidil Haram.
Foto: Saudi Ministry of Media via AP Photo
Warga Arab Saudi Kenang Haji di Tengah Kekecewaan Pandemi. Hajar Aswad yang terletak di sudut timur Kabah disiapkan sebelum jamaah haji mulai melakukan thawaf di Masjidil Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pandemi virus corona (Covid-19) telah menyebabkan penundaan dan pembatalan keberangkatan haji dari seluruh dunia. Situasi tersebut telah menimbulkan kekecewaan besar bagi banyak umat Muslim.

Di antara calon jamaah tersebut, banyak Muslim yang telah menabung dan merencanakan haji selama bertahun-tahun. Mereka terpaksa melewatkan momentum mendapatkan pengalaman haji sekali seumur hidup tahun ini.

Baca Juga

Di tengah situasi pandemi ini, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan pada Juni lalu tetap menyelenggarakan haji, tetapi dengan sangat membatasi jumlah jamaah. Hal demikian ditetapkan demi menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat dari seluruh dunia.

Tahun ini, hanya warga Arab Saudi dan ekspatriat (warga asing) yang sudah tinggal di Arab Saudi yang diizinkan ambil bagian dalam pelaksanaan ibadah haji. Jumlah jamaah di tempat-tempat kegiatan juga akan dibatasi hanya beberapa ribu. Dari jumlah yang diizinkan, 70 persen kuota bagi ekspatriat dan 30 persen bagi warga Arab Saudi.

 

Karena ketentuan itu pula, banyak warga Saudi yang telah cukup beruntung melakukan haji berkali-kali tidak akan dapat melakukannya pada tahun ini. Meski demikian, rasa syukur tetap diungkapkan oleh sejumlah warga Arab Saudi yang pernah memiliki kesempatan berhaji berkali-kali.

Seorang penulis Arab Saudi dengan gelar master dalam tafsir ilmiah Alquran, Wafa Shaheen, mengungkapkan ia sangat bersyukur kepada Allah dan merasa senang karena memiliki kesempatan menunaikan haji sebanyak 22 kali dalam hidupnya. Karena itu, dia tidak merasa kecewa dengan berita haji tahun ini.

Dia mengatakan, membatasi jumlah jamaah adalah tindakan pencegahan yang masuk akal dan langkah yang disambut baik untuk melindungi kesehatan masyarakat. "Karena saya tahu ada banyak cara memanfaatkan waktu spiritual yang berharga tahun ini. Ibadah dan perbuatan baik dapat dilakukan di mana saja jika hati ada bersama Tuhan," ungkap Shaheen, dilansir di Arab News, Selasa (28/7).

Kenangan tentang haji juga diungkapkan oleh Abdulrahman Abdulkhaliq, warga Arab Saudi yang bekerja sebagai insinyur kimia. Ia secara sukarela membantu jamaah selama lebih dari 10 tahun. Dia mengatakan, haji adalah salah satu kegiatan yang paling menarik yang dia ikuti dan nantikan setiap tahun.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement