Sabtu 25 Jul 2020 16:09 WIB

Khofifah Minta OPD Kompak Pulihkan Ekonomi Dampak Covid-19

OPD perlu mencari terobosan untuk memulihkan ekonomi dan menahan penyebaran Covid-19.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) satu frekuensi dalam merencanakan program dan kegiatan pemulihan ekonomi yang terdampak Covid-19. Khofifah juga mrnuntut seluruh OPD melakukan inovasi dan terobosan baru dalam mempercepat pemulihan ekonomi di Jatim.
Foto: Rilis
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) satu frekuensi dalam merencanakan program dan kegiatan pemulihan ekonomi yang terdampak Covid-19. Khofifah juga mrnuntut seluruh OPD melakukan inovasi dan terobosan baru dalam mempercepat pemulihan ekonomi di Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) satu frekuensi dalam merencanakan program dan kegiatan pemulihan ekonomi yang terdampak Covid-19. Khofifah juga mrnuntut seluruh OPD melakukan inovasi dan terobosan baru dalam mempercepat pemulihan ekonomi di Jatim.

"Sama seperti yang disampaikan Presiden, bahwa sense of crisis, feeling dan frekuensi kita harus sama. Jangan pakai cara kerja yang sama dan sektoral seperti sebelumnya. Semua harus saling berinovasi, kolaborasi, dan mencari terobosan baru agar pemulihan ekonomi tertangani," kata Khofifah di Surabaya, Sabtu (25/7).

Khofifah mengatakan, seluruh OPD harus memaksimalkan energi dan jaringan strategisnya untuk mencari terobosan. Sehingga pemulihan ekonomi Jatim segera dapat dilaksanakan dan penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan. Menurutnya, perlu inovasi dan terobosan di luar kebiasaan agar ekonomi Jatim bisa segera pulih.

Khofifah mengakui, dalam pelaksanaannya pengelolaan keuangan harus tertib dan tetap efisien. Namun, kata dia, hal itu tidak berarti membuat kerja pemerintah menjadi rumit, lamban dan bertele-tele. Menurutnya, dalam bekerja, OPD harus menyiapkan berbagai shortcut agar lebih lincah dalam melayani. Tetapi tetap dalam koridor peraturan perundangan yang berlaku.

"Eksekusi di lapangan harus sesuai dengan urgensi krisis. Poinnya adalah kita semua harus lari, harus bekerja keras namun tetap tertib aturan," ujarnya.

Khofifah menuntut seluruh OPD segera melakukan adaptasi cara kerja dan menyusun strategi yang disesuaikan dengan kondisi kekinian. Seluruh potensi dan energi yang dimiliki harus ada signifikansinya untuk pemulihan ekonomi Jatim yang mengalami turbulensi akibat badai Covid-19. 

Khofifah menyebut, ada beberapa sektor yang termasuk dalam kategori terdampak atau potential looser akibat pandemi Covid-19. Di antaranya usaha mikro dan menenagah, transportasi, keuangan, konstruksi, dan pariwisata. Sementara sektor yang diprediksi akan tumbuh di antaranya tekstil dan produk tekstil, sektor kimia, farmasi, alat kesehatan, sektor makanan dan minuman berbasis agro, sektor elektronik dan jasa telekomunikasi, serta sektor logistik.

“Segera identifikasi dan siapkan strateginya. Mana yang perlu diselamatkan, mana yang perlu didorong, dan mana yang perlu dibackup. Tiap sektor penanganannya berbeda-beda, jangan pukul rata. Bahkan hari ini kita hsrus buat detail jenis krgiatan usaha," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement