Jumat 24 Jul 2020 20:58 WIB

Nadiem akan Evaluasi Program Organisasi Penggerak

Proses evaluasi Program Organisasi Penggerak akan dilakukan selama 3-4 pekan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andri Saubani
Mendikbud Nadiem Makarim.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Mendikbud Nadiem Makarim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melakukan evaluasi Program Organisasi Penggerak (POP) yang menuai kontroversi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, pihaknya akan mengikutsertakan pihak eksternal pemerintah dalam evaluasi ini.

"Kemendikbud akan semakin melibatkan peran-peran organisasi yang selama ini telah andil dalam perjuangan yang panjang. Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk bisa berdiskusi dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak demi kesuksesan program organisasi penggerak," kata Nadiem, dalam telekonferensi, Jumat (24/7) malam.

Baca Juga

Nadiem mengatakan, proses evaluasi ini akan dilakukan selama 3-4 pekan. Ia menjelaskan, pihaknya akan melakukan proses evaluasi yg intensif dengan mengikutsertakan pihak eksternal termasuk organisasi masyarakat dan pakar pendidikan yang telah berkecimpung dalam dunia pendidikan sejak lama.

Kemendikbud akan melakukan evaluasi terhadap tiga hal. Pertama berkaitan dengan integritas dan transparansi sistem seleksi yang dilakukan.

"Kami tidak ingin meliaht secara internal tapi juga mengundang pihak eksternal untuk melihat proses yang kita lakukan, bahwa integritasnya dan transparansinya baik," kata Nadiem.

Kedua, Kemendikbud akan memastikan semua peserta yang lolos diverifikasi dan dipastikan kredibilitasnya. Ia mengatakan, pihaknya akan berhati-hati untuk memastikan setiap organisasi yang lolos menjunjung tinggi aspek kredibilitas.

Ketiga, parameter yang diukur adalah program yang dicanangkan dari organisasi yang lolos bisa dilakukan selama masa pandemi. "Kita ingin memastikan efektivitas daripada masing-masing organisasi di dalam pandemi Covid-19," kata dia lagi.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menyempurnakan program-program yang diluncurkan Kemendikbud. Melalui POP ini, Kemendikbud ingin mencari bibit-bibit inovasi yang belum terpikir di dalam kementerian.

"Jadi kami meluncurkan program ini untuk mengajak partisipasi publik untuk bisa ikut gotong royong," kata Nadiem menegaskan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement